Kalau Presiden Mengabulkan, Tepuk Tangan...

BOGOR, KOMPAS.com — Puncak peringatan Hari Guru Nasional dan Hari Ulang Tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) tahun ini digelar di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Rabu (30/11/2011).

Peringatan yang dimulai sekitar pukul 10.00 itu tampak dipersiapkan betul karena dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Bahkan untuk urusan tepuk tangan, sekitar 4.500 guru itu berlatih bersama agar tampak kompak, setengah jam sebelum acara dimulai.

Ketua Pengurus Besar PGRI, Sulistyo, maju ke depan lokasi acara dan memperkenalkan diri melalui pengeras suara. Sesaat kemudian ia meminta, agar saat acara berlangsung nanti, para guru yang hadir tetap menjaga ketenangan dan tidak mengeluarkan suara-suara yang tidak perlu.

Sulistyo juga minta agar saat Presiden nanti mengabulkan sebagian dari permohonan atau usulan PGRI, para guru diminta tepuk tangan sambil berdiri. Mendengar imbauan itu, spontan sebagian guru bukannya tepuk tangan malah berteriak, "Huuu."

"Nah, ini contoh yang salah. Cukup tepuk tangan," sahut Sulistiyo menyikapi teriakan para guru itu. "Sekarang kita coba berdiri dan bertepuk tangan," lanjutnya. Sebagian besar guru yang hadir pun mengikuti komando itu.

"Ini memang tidak biasa di Indonesia. Padahal, di luar negeri tepuk tangan dengan berdiri itu biasa untuk memberikan apresiasi," pungkasnya.