Aduh, TOEFL 450 Kok Susah Ya...

PEKANBARU, KOMPAS.com — Keresahan tengah melanda puluhan mahasiswa Universitas Riau. Mereka berulang kali gagal mendapatkan sertifkat TOEFL setelah dinyatakan tidak lulus. Pihak universitas memang mensyaratkan skor TOEFL minimal 450 sebagai syarat mengikuti ujian skripsi.

"Kok kami sangat kesulitan mengikuti Test of English as a Foreign Language (TOEFL) ini ya? Akibatnya, banyak urusan akademik lainnya terbengkalai hanya karena masalah gagal TOEFL," keluh seorang mahasiswa yang tak mau disebut nama lengkapnya, AT (19), seperti dilansir Antara, Kamis (1/12/2011).

AT mengatakan, seleksi TOEFL oleh Unit Pelayanan dan Pengembangan Bahasa (UP2B) Universitas Riau, menurutnya, tak memberi harapan positif bagi dia dan banyak temannya.

"Sudah berkali-kali tes, tetapi tidak lulus juga. Kesulitan terletak pada sesi 'Listening Comprehension' (pemahaman dalam mendengarkan)," ujarnya.

Mahasiswa lainnya, RS, juga mengeluhkan ujian-ujian yang harus dijalaninya terhalang oleh keharusan memenuhi syarat TOEFL ini. Ia bahkan telah mengikuti tes TOEFL sebanyak 18 kali.

"Yang paling fatal, ujian skripsi saya tidak bisa dimulai karena terhambat nilai TOEFL, belum lulus. Ini sudah tes yang ke-18," keluhnya.
   
Mereka berpendapat, kesulitan tes TOEFL disebabkan kurangnya minat mahasiswa dalam melakukan latihan-latihan dan tingginya standar kelulusan yang ditentukan.

"Padahal, kita ini kan orang Indonesia, standar kelulusan bahasa Inggris sebaiknya disesuaikanlah. Justru kita mesti kuat di bahasa Indonesia," kata RS.

Tes TOEFL di UP2B merupakan syarat wajib yang harus diikuti oleh semua mahasiswa Universitas Riau agar bisa mengikuti ujian skripsi.