JAKARTA, KOMPAS.com — Musliar Kasim, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan (Wamendikbud), menyayangkan sikap SD Don Bosco I Kelapa Gading yang membatalkan penerimaan salah seorang calon siswinya, Im. Im ditolak bersekolah di SD tersebut setelah diketahui bahwa ayahnya, Fajar Jasmin, adalah penyandang HIV positif.
Langkah yang diambil pihak sekolah dinilai Musliar merupakan langkah yang salah. Menurutnya, sang anak belum tentu terinfeksi HIV seperti ayahnya. Lagi pula, kata Musliar, virus tersebut tidak akan menular hanya melalui proses belajar bersama.
"Langkah itu tidak benar karena si anak belum tentu tertular. Kalaupun (Im) tertular, itu tak akan terjadi dalam proses belajar-mengajar karena HIV hanya bisa ditularkan melalui hubungan seks dan transfusi darah," kata Musliar kepada Kompas.com, Jumat (2/12/2011).
Musliar mengatakan, sikap yang diambil pihak sekolah sangat tergesa-gesa. Oleh karena itu, ia mengimbau sekolah untuk mengembalikan hak Im mendapatkan kesempatan bersekolah.
Sebelumnya, telah dilakukan mediasi antara pihak yayasan, SD Don Bosco I Kelapa Gading, dan orangtua Im, Fajar Jasmin. Fajar mengungkapkan, pihaknya memberikan waktu kepada sekolah dan yayasan untuk menyampaikan permohonan maaf secara terbuka karena telah melakukan diskriminasi. Im telah dinyatakan diterima di sekolah tersebut sejak pekan lalu. Akan tetapi, setelah orangtuanya menyampaikan secara jujur sebagai pengidap HIV positif, hak Im dicabut pihak sekolah. Pihak sekolah beralasan ada penolakan dari orangtua siswa lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.