Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rehab Sekolah Rusak, Anggaran Belanja Dipangkas

Kompas.com - 07/12/2011, 16:18 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com — Komisi C DPRD Surabaya memangkas besar-besaran anggaran belanja barang dan jasa di puluhan satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Dari total anggaran belanja barang dan jasa yang dialokasikan senilai Rp 1,904 triliun, komisi bidang pembangunan ini melakukan pemangkasan Rp 849,446 miliar.

Akan tetapi, Komisi C juga memberikan alokasi belanja tambahan sebesar Rp 193,170 miliar. Dengan demikian, nilai belanja barang dan jasa dari Rp 1,904 triliun itu menyusut dan menyisakan anggaran sebesar Rp 1,247 tiliun.

"Kami benar-benar lakukan seleksi ketat. Pengadaan yang kami anggap tidak perlu langsung kami coret,” kata Sachiroel Alim Anwar, Ketua Komisi C DPRD Surabaya, di Surabaya, Rabu (7/12/2011).

Pencoretan itu, misalnya, terhadap anggaran dinas pendidikan. Komisi C menekan anggaran untuk pembangunan sekolah. Pemerintah Kota Surabaya mengajukan pembangunan 184 sekolah baru dengan alokasi dana Rp 142,464 miliar. Namun, alokasi dana yang diajukan itu dipotong Rp 88,902 miliar sehingga menjadi  Rp 85 miliar.

Alasan pengurangan ini, kata Sachiroel, karena dalam hearing pembahasan RAPBD ada temuan banyak sekolah yang perlu direhabilitasi dan harus dilakukan penanganan secara cepat. Diketahui ada 354 sekolah dasar dan 20 bangunan SMP yang rusak.

"Kami meminta prioritas untuk rehab sekolah-sekolah yang rusak ini dulu. Anggaran untuk membangun sekolah baru kami coret semua,” tegasnya.

Selain itu, pencoretan juga dilakukan terhadap anggaran dinas PU bina marga dan pematusan. Alokasi anggaran pengadaan tanah dikurangi Rp 20 miliar dari usulan sebelumnya Rp 141,417 miliar.

Wakil Ketua Komisi C Simon Lekatompessy menambahkan, pemangkasan besar-besaran ini, di antaranya, pada pos anggaran yang dianggap pemborosan. Misalnya, pengadaan seragam serta anggaran makanan dan minuman. Menurut dia, hampir setiap tahun pemkot melakukan pengadaan seragam. Selain itu, anggaran makan dan minum untuk rapat juga dinilai sangat besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com