Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program Sarjana Mendidik Terlalu Singkat

Kompas.com - 10/12/2011, 05:38 WIB

Ende, Kompas - Program pemerintah pusat untuk menempatkan guru selama satu tahun di daerah tertinggal, terluar, dan terdepan dinilai sejumlah pemerintah kabupaten terlalu singkat. Pemerintah kabupaten membutuhkan guru-guru tersebut untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Permintaan itu disampaikan sejumlah pemerintah kabupaten di Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (9/12), terkait dengan pelaksanaan program Sarjana Mendidik yang digulirkan tahun ini oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Ditjen Dikti telah menyiapkan 3.500 guru yang akan ditempatkan di Papua, NTT, dan Aceh. Guru-guru itu akan ditempatkan untuk mengajar di daerah terpencil selama satu tahun, terutama di daerah yang sangat kekurangan tenaga guru.

”Program ini memang sangat membantu bagi daerah seperti Ngada yang kekurangan guru. Namun, kalau hanya satu tahun, terlalu singkat bagi daerah untuk belajar,” kata Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Ngada, Aloysius Sida.

Menurut Aloysius, dalam program ini, Kabupaten Ngada mendapat jatah 29 guru yang disalurkan melalui Universitas Negeri Yogyakarta.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Ende Yeremias Bore mengatakan, jatah untuk Kabupaten Ende sebanyak 204 orang, yang sebagian besar merupakan guru mata pelajaran, di antaranya guru Pendidikan Jasmani, Geografi, Matematika, Fisika, Biologi, dan Bimbingan Konseling.

Mereka akan disebar ke sejumlah kecamatan, yang terbanyak adalah di wilayah utara Ende, seperti Maurole, Maukaro, Kotabaru, dan Wewaria. Mereka dijadwalkan tiba di Ende bertahap, 8-15 Desember 2011.

Yeremias menjelaskan, secara keseluruhan, Kabupaten Ende membutuhkan sekitar 7.000 guru untuk TK-SD-SMP-SMA-SMK. Ia mengusulkan, ke depan, program ini terbuka untuk putra-putri daerah.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Manggarai Timur Frans Selamat juga sepaham dengan Yeremias. Banyak sarjana pendidikan dari Manggarai Timur yang berminat mengikuti program itu, tetapi mereka terkendala informasi dan biaya. (SEM)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com