Protes Tak Lulus Sertifikasi, 200 Guru Dimediasi

SURABAYA, KOMPAS.com - Lebih dari dua ratus guru yang tak lulus sertifikasi melalui sistem Pendidikan Latihan Profesi Guru (PLPG) di Surabaya, Jawa Timur, masih bergolak. Setelah beberapa hari mendemo kampus Universitas Negeri Surabaya (Unesa) selaku penyelenggara PLPG, kini mereka akan melakukan mediasi.

Mediasi akan digelar di Kampus Sang Pemimpin “Kampus Kubaca”, Jalan Ciliwung Surabaya, Selasa (13/12/2011) siang ini, dikoordinir oleh Dewan Pendidikan Jawa Timur. Selain Dewan Pendidikan, akan hadir juga pengurus PGRI Jatim.

Penasihat Dewan Pendidikan Jatim yang juga guru besar ITS, Daniel Muhammad Roasyid, menuturkan, pihaknya tergugah untuk mempertemukan para guru tersebut.

“Harus ada evaluasi cermat atas pelaksanaan PLPG yang dinilai amburadul,” kata Daniel, seperti dikutip dari surya.co.id, Selasa (13/12/2011).

Dalam pertemuan tersebut, kata Daniel, pelaksanaan PLPG akan dievaluasi secara menyeluruh. Menurut Daniel, sertifikasi profesi harus dilakukan oleh organisasi profesi, bukan lembaga di luar profesi ini.

"Sertifikasi guru harus dilakukan oleh organisasi profesi guru. Seperti profesi dokter oleh IDI atau insinyur oleh PII,” kata Daniel.

Seperti diberitakan sebelumnya, ratusan guru dari Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, Jombang, Lamongan, dan Tuban melakukan aksi unjuk rasa di Unesa, pekan lalu. Mereka mempertanyakan kredibilitas pelaksanaan PLPG yang dilakukan oleh kampus ini.

Para guru ini tak terima karena telah dinyatakan tak lulus PLPG tanpa standar nilai yang bisa dipertanggungjawabkan.