Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajar Jakarta Makin Berani Bawa Senjata Tajam

Kompas.com - 13/12/2011, 19:53 WIB
Riana Afifah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tawuran antarpelajar hanya yang dipicu oleh masalah sepele selalu terjadi di berbagai tempat di Jakarta. Semakin tahun, para siswa ini semakin berani melakukan tindak kekerasan dengan membawa senjata tajam.

"Frekuensi kenakalan pelajar ini memang menurun, tapi kualitasnya justru meningkat," kata Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Agus Suradika di Balaikota Jakarta, Selasa (13/12/2011).

Ditanya mengenai jumlah kenakalan remaja di Ibu Kota, Agus belum dapat memberikan angka pasti. Ia mengatakan, kini makin banyak siswa yang berani membawa pisau, parang, dan rantai besi ke sekolah untuk mempersenjatai diri mereka saat hendak tawuran.

Untuk mengatasi hal ini, Agus meminta agar orangtua dan guru lebih proaktif dalam melakukan pengawasan terhadap siswanya. "Pencarian jalan keluar untuk masalah semacam ini harus segera dicari agar tidak berlarut-larut," ujar Agus.

Menyinggung tindak kekerasan yang terjadi di SMKN 29 Penerbangan, Jakarta Selatan, Agus menyatakan bahwa Dinas Pendidikan DKI Jakarta akan menyelidiki kasus itu sebelum menjatuhkan putusan kepada oknum guru atau siswa yang terlibat. Ia menyatakan, setiap guru harus dapat menyelesaikan permasalahan siswanya tanpa melalui kekerasan.

"Dilihat dulu apa gurunya yang emosi atau muridnya yang keterlaluan. Karena sekarang ini murid-murid ini semakin berani," ujarnya.

Tindak kekerasan oleh oknum guru terhadap ratusan pelajar SMK Negeri 29 Penerbangan, Jaksel, itu dilakukan setelah para siswa itu terjaring razia polisi karena membawa senjata tajam untuk membalas dendam kepada siswa SMA Purnama. Para pelajar SMK Negeri 29 ini kemudian digelandang ke Mapolrestro Jakarta Selatan pada Kamis (8/12/2011).

Tindak kekerasan sempat terjadi saat guru sekolah yang bersangkutan datang ke Mapolrestro Jakarta Selatan. Keesokan harinya, para pelajar yang terlibat rencana penyerangan ke sekolah lain ini dipanggil oleh guru dan kembali mendapatkan aksi kekerasan dari kepala sekolahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com