Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tawuran Antarsiswa SMK, Empat Luka

Kompas.com - 15/12/2011, 19:16 WIB
Siwi Nurbiajanti

Penulis

SLAWI, KOMPAS.com - Tiga pelajar, serta seorang warga luka, dalam peristiwa tawuran anak sekolah yang melibatkan siswa SMK Negeri 2 Slawi dan siswa SMK Islamiyah Adiwerna, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Kamis (15/12/2011) sekitar pukul 10.15. Tawuran terjadi di sekitar SMK Negeri 2 Slawi, di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Procot, Kabupaten Tegal.

Tiga siswa yang terluka, yaitu Syarif Falahudin, Andi Kurniawan, dan Yuni Ardhy Kharisma, semuanya merup akan siswa SMK Negeri 2 Slawi. Mereka mengalami luka di bagian kepala, akibat terlempar batu. Ketiganya sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit Umum dokter Soesilo, Slawi.

Sementara warga luka, yaitu Arif Rahman (45), warga Kelurahan Procot. Ia terjatuh di trotoar dan luka dibagian tangan kanan, akibat tertabrak siswa yang sedang tawur.

Tawuran antara siswa kedua sekolah tersebut, diduga dipicu dendam lama. Saefulloh (17), siswa kelas III SMK Negeri 2 Slawi mengatakan, permusuhan antara siswa SMK Neger i 2 Slawi dan siswa SMK Islamiyah sudah berlangsung bertahun-tahun, sejak sebelum ia masuk SMK. Sudah musuh bebuyutan. Kadang sampai coret-coret sekolah, katanya.

Menurut Saefulloh , saat kejadian, ia dan teman-temannya sedang makan di warung, yang berjarak sekitar 50 meter dari sekolah. Para siswa bebas pelajaran, karena telah selesai mengikuti ujian akhir semester (UAS) . Hanya beberapa siswa yang masih harus mengikuti remedial. Saya tadi juga ikut remedial, tetapi sudah selesai, katanya.

Tiba-tiba, puluhan siswa SMK Islamiyah datang dengan bersepeda motor, dan menyerang siswa SMK Negeri 2 Slawi dengan batu. Karena diserang, Saefulloh dan teman-temannya membalas serangan dengan ikut melempar batu.

Yuni Ardhy, siswa yang luka mengaku sedang berjalan k aki di depan sekolah, saat tawuran terjadi. Ia yang hendak pulang ke rumah mengambil rapor, tiba-tiba dilempari batu hingga mengenai kepala.

Diperiksa

Hingga Kamis sore, polisi masih memeriksa sekitar 10 siswa SMK Islamiyah. Kepala Satuan Reserse Krimina l Polres Tegal, Ajun Komisaris Rudi Wihartana mengatakan, polisi belum bisa memastikan pemicu tawuran. Masih didata dan diperiksa, katanya.

Meskipun demikian, dalam peristiwa tersebut, para siswa SMK Negeri 2 Slawi merupakan korban. Menurut dia, pasca t awuran, tidak ada pengamanan khusus bagi kedua sekolah tersebut. Namun, polisi langsung memberikan pembinaan dan penyuluhan kepada para siswa di kedua sekolah itu.

Wakil Urusan Kesiswaan SMK Islamiyah, Satriyo Purwoko mengatakan, pihaknya juga akan segera melakukan mediasi dengan SMK Negeri 2 Slawi, untuk menuntaskan persoalan tersebut. Tawuran antar kedua sekolah itu terjadi, akibat persoalan lama yang tidak tuntas .

Sebenarnya, awal permusuhan antara siswa SMK Islamiyah dan SMK Negeri 2 Slawi hanya persoalan sepele, seperti senggolan. Namun karena tidak terselesaikan secara tuntas, persoalan itu masih terus berlanjut.

Menurut dia, sekolah juga terus memberikan pembinaan kepada siswa, agar tidak melakukan tawuran. Sebenarnya untuk menghindari tawuran, sekolah sudah memberikan kegiatan perlombaan olah raga antar kelas, pasca pelaksanaan UAS. Namun setelah keluar dari sekolah, kegiata para siswa sulit dikendalikan.

Sekolah, lanjutnya, juga akan mendampingi para siswa yang sedang diperiksa polisi, agar mereka tetap mendapatkan hak sebagai anak sekolah. Meskipun demikian, SMK Islamiyah tetap menyerahkan persoalan itu kepada polisi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com