Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Petani Diusulkan Terima Beasiswa hingga Kuliah

Kompas.com - 22/12/2011, 11:34 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com - Anak-anak petani pada 17 subak yang memperkuat usulan pemerintah Indonesia  terhadap empat kawasan di Bali menjadi warisan budaya dunia (WBD) diusulkan memperoleh beasiswa hingga perguruan tinggi. Sekretaris Tim Penyusunan  Proposal WBD Prof Dr I Wayan Windia, MS mengatakan, beasiswa itu juga diharapkan disokong oleh pemerintah pusat.

"Beasiswa itu diharapkan tidak hanya dari Pemerintah Kabupaten/Provinsi Bali, namun juga dari pemerintah pusat," kata Windia, Kamis (22/12/2011), di Bali.

Ia mengatakan, dalam menyusun proposal yang melengkapi usulan WBD itu, disebutkan bahwa pemberian beasiswa kepada anak-anak petani diiringi harapan agar merekamampu menikmati pendidikan hingga perguruan tinggi.

Dengan peningkatan sumber daya manusia, para petani itu nantinya mampu memelihara dan menjaga kesinambungan ratusan hektar sawah pada dua dari empat kawasan WBD menjadi sawah abadi.

Windia menjelaskan, ratusan petani anggota subak itu menyambut positif dan sepakat untuk mempertahankan kelestarian, sekaligus menjadikan lahan pertanian di kawasan itu sebagai subak abadi.

Ke-17 subak yang mendukung usulan WBD itu terdiri atas tiga subak di kawasan daerah aliran sungai (DAS) Pakerisan, Kabupaten Gianyar, dan 14 subak  di kawasan Catur Angga Batukaru Kabupaten Tabanan.

Pemerintah Indonesia mengusulkan kepada  organisasi dunia yang menangani masalah pendidikan dan kebudayaan (UNESCO) agar empat kawasan di Bali menjadi WBD.

Selain kawasan DAS Pekerisan, Kabupaten Gianyar, dan kawasan Catur Angga Batukaru, Kabupaten Tabanan serta kawasan Danau Batur Kabupaten Bangli dan Pura Taman Ayun Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, diusulkan sebagai WBD.

Untuk itu, Pemerintah Provinsi Bali dan empat pemerintah kabupaten segera menata empat kawasan yang diusulkan sebagai WBD tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com