Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa UMY Kembangkan Alat Deteksi Curah Hujan

Kompas.com - 28/12/2011, 14:18 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Mahasiswa Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Andi Kurniawan mengembangkan alat pendeteksi curah hujan tepat guna dengan biaya produksi yang terjangkau masyarakat.  Alat ini dirancangnya dengan perangkat yang cukup sederhana.

"Alat itu menggunakan komponen-komponen sederhana dalam produksi, yaitu corong, penjungkit, mikrontroler, alat transmisi wireless, dan alat penampil data seperti komputer. Biaya produksi alat pendeteksi itu dapat diminimalisasi hingga sekitar Rp 400 ribu," kata Andi di Yogyakarta, Rabu (28/12/2011)

Menurut dia, corong digunakan sebagai penampung pertama air hujan. Air hujan kemudian dialirkan ke penjungkit sehingga terjadi jungkitan saat volume air hujan yang tertampung di penjungkit telah mencapai jumlah yang ditetapkan. Jumlah jungkitan yang terjadi pada penjungkit tersebut kemudian dihitung oleh Optocoupler sebagai sensor.

Data berupa jumlah jungkitan yang dihitung Optocoupler itu akan diolah oleh mikrokontroler sebagai pengolah dan akan dikirimkan ke komputer secara wireless. Data itu akan tersimpan secara otomatis di komputer sebagai data curah hujan.

"Pada alat tersebut saya menggunakan alat transmisi wireless jenis TRW 2.4G. Data curah hujan yang akan muncul juga diatur dengan satuan milimeter per jam yang bisa juga diubah sesuai dengan kebutuhan dan biaya," katanya.

Andi mengharapkan, alat itu dapat dimanfaatkan secara luas oleh para petani dan masyarakat umum sehingga mempermudah pengukuran curah hujan. Para petani dapat memanfaatkan alat tersebut untuk memperkirakan waktu tanam dan panen padi atau tanaman lain. Selama ini, para petani cenderung menentukan curah hujan dengan tradisi yang telah ada secara turun temurun dengan melihat siklus curah hujan yang teratur.

"Namun, curah hujan saat ini mengalami siklus tidak menentu. Hal itu membuat petani kesulitan untuk memproduksi dengan kualitas terbaik karena tidak bisa lagi tergantung pada tradisi tersebut," katanya.

Selain itu, alat pendeteksi curah hujan tepat guna itu dapat membantu petani mengetahui data curah hujan untuk kepentingan pertanian. Selain biaya terjangkau, pengunaan alat pendeteksi curah hujan tepat guna itu juga cukup mudah serta tidak memakan waktu dan biaya tambahan.

"Dengan alat itu kita cukup melihat hasil pengukuran curah hujan di komputer tanpa melakukan proses apa pun, karena selama alat bekerja, data langsung secara otomatis tersimpan," jelas Andi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com