Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menunggu Janji "Pendidikan untuk Semua"

Kompas.com - 30/12/2011, 13:19 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendidikan nasional mendengungkan filosofi "education for all" alias pendidikan untuk semua. Ruh dari filosofi ini adalah pendidikan mampu menjangkau segala lapisan masyarakat. Pada tahun 2012 mendatang, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjanjikan pendidikan akan menjangkau anak usia sekolah yang selama ini tak terjangkau.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengakui, saat ini di banyak wilayah masih sering dijumpai beberapa kelompok masyarakat yang belum bisa menikmati dunia pendidikan. Alasannya beragam. Ada yang karena latar belakang sosial, geografis, atau pun latar belakang budaya.

"Prinsipnya pendidikan itu untuk semua, terutama pendidikan dasar yang sangat jelas diamanatkan oleh undang-undang," kata Nuh, dalam jumpa pers akhir tahun, di Gedung Kemdikbud, Jakarta, Jumat (30/12/2011).

Oleh karena itu, kata dia, kelompok-kelompok yang belum terjangkau harus diberikan perhatian khusus, seiring dengan terus didorongnya kualitas pendidikan yang sudah ada.

"Intinya, semangat 2012 itu sekolah, sekolah, sekolah," ujarnya.

Ia menjelaskan, dalam bahasa sederhana, tugas pokok dan fungsi (tupoksi) Kemdikbud adalah menyediakan sarana, dan prasarana sehingga seluruh anak bisa sekolah dengan biaya murah, terjangkau, atau pun gratis. Kemdikbud berjanji akan aktif mencari populasi yang belum menikmati dunia pendidikan. Termasuk kebijakan untuk membangun infrastruktur pendidikan di daerah terpencil, terluar, dan tertinggal (3T).

"Ini keberpihakan kita, bukan anak yang aktif mencari sekolah. Tapi kita yg akan menjemputnya. Meski jumlahnya tidak besar, tapi ini mengenai justice, bukan soal besar atau kecil," ungkapnya.

Selain pembangunan infrastruktur, program ini juga akan didukung oleh peningkatan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) menjadi Rp 23 triliun, dan bantuan biaya pendidikan (beasiswa miskin) sebesar Rp 6 triliun.l

"Problem ekonomi, maka solusinya ekonomi, baik melalui BOS, maupun melalui subsidi siswa miskin," ujar Nuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com