Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Akhirnya, Hanya Siswa Lulus UN Berhak Masuk PTN..."

Kompas.com - 03/01/2012, 10:52 WIB

PADANG, KOMPAS.com - Guru Besar Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang Prof Jamaris Jamna menilai, rencana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjadikan ujian nasional (UN) 2012 sebagai salah satu syarat masuk perguruan tinggi negeri (PTN) merupakan penghargaan terhadap prestasi siswa. Menurutnya, kebijakan ini bisa mengangkat kredibilitas UN.

"Rencana itu, pada satu sisi dapat mengangkat kredibilitas UN sehingga tidak hanya sebatas uji kompetensi siswa pada akhir tahun pelajaran," katanya.

Dalam pandangan Jamaris, menjadikan UN sebagai syarat masuk PTN akan menjadikan tujuan diadakannya UN sinkron dengan fungsi PTN itu sendiri. Menurutnya, PTN merupakan bagian dari pemerintah, sementara UN juga salah satu program pemerintah.

"Dengan demikian, masyarakat bisa lebih menghargai pelaksanaan UN sebagai program pemerintah di bidang pendidikan," ujar Jamaris.

Sementara, bagi siswa SMA/sederajat yang lulus UN dengan predikat atau nilai terbaik, sudah sepantasnya dapat masuk ke PTN. Hal ini, kata dia, salah satu bentuk penghargaan pemerintah terhadap siswa yang telah meraih prestasi selama 12 tahun di jenjang pendidikan sekolah.

"Pada akhirnya, hanya siswa lulus UN yang berhak masuk PTN," katanya.

Dia mengatakan, calon mahasiswa PTN harus memiliki bukti atau surat tanda telah lulus UN dari sekolahnya. Jika belum, maka tidak diperbolehkan mengikuti perkuliahan meski telah diterima melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Sebab, menurutnya, SNMPTN tetap menjadi prioritas utama lulus atau tidaknya calon mahasiswa di PTN karena merupakan program yang telah dicanangkan pemerintah.

"Perguruan Tinggi Negeri dilibatkan dalam UN 2012 bisa menjadi syarat kebijakan ini," katanya.

Dia menambahkan, dengan dilibatkannya jajaran PTN sebagai pengawas UN 2012, maka mereka dapat melihat siswa mana yang berkompeten masuk ke PTN.

Sebelumnya, Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Sudjarwadi mengatakan, pihaknya menolak penggunaan nilai UN SMA pada tahun 2012 untuk dijadikan syarat penerimaan mahasiswa baru PTN. Menurut dia, nilai UN tidak serta-merta bisa dijadikan tes masuk PTN karena tujuan pelaksanaan UN dan tes masuk PTN berbeda satu sama lain.

"Alasan itu pula yang melatarbelakangi UGM untuk tidak menerapkan nilai UN sebagai syarat penerimaan mahasiswa baru tahun depan," katanya.
   
Sudjarwadi mengatakan, UN diselenggarakan untuk mengukur hasil pembelajaran peserta didik selama tiga tahun. Sementara itu, tes masuk PTN diadakan untuk menjaring mahasiswa baru yang cocok dengan perguruan tinggi tersebut, dengan menggunakan tes multiobyektif yang saling menyatu.

"Berdasarkan pandangan akademik, nilai UN tidak bisa menjadi tes masuk PTN karena selain tujuan penyelenggaraannya berbeda, tes masuk perguruan tinggi menggunakan soal yang multiobyektif," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

    Terkini Lainnya

    Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

    Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

    Edu
    Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

    Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

    Edu
    Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

    Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

    Edu
    Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

    Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

    Edu
    Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

    Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

    Edu
    Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

    Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

    Edu
    Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

    Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

    Edu
    Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

    Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

    Edu
    Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

    Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

    Edu
    Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

    Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

    Edu
    Viral Kabur Aja Dulu, Dosen UGM: Itu Karena Negara Kurang 'Hadir' di Masyarakat

    Viral Kabur Aja Dulu, Dosen UGM: Itu Karena Negara Kurang "Hadir" di Masyarakat

    Edu
    39 Ribu Lebih Siswa Ikuti Seleksi Masuk MAN Unggulan 2025

    39 Ribu Lebih Siswa Ikuti Seleksi Masuk MAN Unggulan 2025

    Edu
    8 Makanan Manusia Boleh Dimakan Kucing, Dosen IPB: Ada Sayuran

    8 Makanan Manusia Boleh Dimakan Kucing, Dosen IPB: Ada Sayuran

    Edu
    Cerita Vicky Jadi Guru PAUD di Jerman, Gaji Rp 60 Juta Per Bulan

    Cerita Vicky Jadi Guru PAUD di Jerman, Gaji Rp 60 Juta Per Bulan

    Edu
    Beasiswa S2-S3 ke Irlandia, Kuliah Gratis dan Dapat Tunjangan Rp 170 Juta

    Beasiswa S2-S3 ke Irlandia, Kuliah Gratis dan Dapat Tunjangan Rp 170 Juta

    Edu
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
    atau