Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senyawa Karang Lunak dan Spon Laut Belum Dimanfaatkan

Kompas.com - 10/01/2012, 21:29 WIB
Ingki Rinaldi

Penulis

PADANG, KOMPAS.com- Temuan tiga senyawa bioaktif pada karang lunak Nepthea chabrolii dan tujuh senyawa antimikroba pada spon laut Dysidea herbacea oleh Dr. Dian Handayani, doktor biologi farmasi Fakultas Farmasi, Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat, hingga kini belum dimanfaatkan lebih lanjut.

Padahal, dari tujuh senyawa antimikroba dalam spon laut Dysidea herbacea itu empat di antaranya benar-benar merupakan senyawa baru yang ditemukan Dian.

"Saya mengumpulkan sampel-sampel itu di perairan Sumatera Barat sejak tahun 1993," kata Dian, Selasa (10/1/2012) di kampus Universitas Andalas, Padang. Temuan itu telah dipublikasikan dalam Journal of Natural Products yang terbit pada tahun 1997. 

Empat senyawa bioaktif Polybrominated Diphenyl Ethers spon laut Dysidea herbacea itu berasal dari perairan laut Sumatera Barat. Dian menemukan empat senyawa baru itu bersama sejumlah peneliti lain seperti Ru Angelie Edrada, Peter Proksch, Victor Wray, Ludger Witte, Rob W. M. Van Soest, Andreas Kunzmann, dan Soedarsono, ketika ia menempuh pendidikan doktoral di Jerman.

Adapun senyawa bioaktif karang lunak Nepthea chabrolii ditemukan bersama peneliti Ru Angelie Edrada, Peter Proksch, Victor Wray, Ludger Witte, Leen van Ofwegen, dan Andreas Kunzmann.

Dalam temuan itu, terdapat dua senyawa aktif baru Sesquiterpenes kandungan oksigen, yakni hydroxycolorenone dan methoxycolorenone selain senyawa cyclocolorenoneyang sudah diketahui terdapat dalam metabolisme tanaman non vaskular (liverwort).

Belum berlanjutnya hasil penelitian Dian yang menjanjikan metode pengobatan baru anti bakteria itu disebabkan relatif terbatasnya dana riset dan produksi massal pada industri farmasi lokal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com