Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana Penelitian untuk Kesehatan Gigi dan Mulut

Kompas.com - 19/01/2012, 18:41 WIB
Ester Lince Napitupulu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Masih kurangnya data mengenai masalah kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia mendorong Pepsodent dari PT Unilever Indonesia Tbk memberikan dana penelitian kepada 14 fakultas kedokteran gigi di 10 kota di Indonesia dan Persatuan Dokter Gigi Indonesia.

Padahal, data terkini mengenai masalah kesehatan gigi dan mulut sangat penting untuk menyusun rencana strategis sebagai acuan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang baik.

Dana penelitian diberikan kepada Universitas Indonesia, Universitas Trisakti, Universitas Prof Dr. Moestopo, Universitas Padjadjaran, Universitas Gadjah Mada, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Hasanuddin, Universitas Sumatera Utara, Universitas Hangtuah Surabaya, Universitas Mahasaraswati, Universitas Baiturrahmah, Universitas Jember, Universitas Airlangga, dan Universitas Sam Ratulangi.

Penyerahan dana penelitian sebesar Rp 750 juta kepada 14 dekan FKG dan PDGI disampaikan Sancoyo Antarikso, General Manager External Relations & Corporate Secretary, PT Unilever Indonesia Tbk, di Jakarta, Kamis (19/1). ”Melalui dukungan dan kerja sama ini, kami berharap dapat membangkitkan iklim penelitian di dunia kedokteran gigi sehingga hasilnya nanti dapat menjadi referensi yang signifikan untuk mendapatkan gambaran kesehatan gigi secara nasional,” tutur Sancoyo.

Tidak jarang penelitian para dokter gigi terhambat karena masalah pendanaan. Hal ini tentunya sangat disayangkan mengingat teknologi dan penelitian dalam bidang kedokteran gigi telah berkembang pesat. Salah satu solusinya adalah kerja sama antara pihak swasta dengan institusi pendidikan.

Melalui dukungan ini, diharapkan RS gigi dan mulut menjadi ajang penelitian yang lengkap di mana para civitas akademika mudah untuk memperoleh sampel dan mengembangkan penelitiannya sehingga ke depannya akan semakin banyak ilmuwan di Indonesia yang dapat memublikasi penelitiannya yang terintegrasi, ujar Eky S Soeria Soemantri, Ketua Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI).

Drg. Zaura Anggraeni, Ketua Pengurus Besar PDGI, menyampaikan optimismenya bahwa dukungan kali ini dapat digunakan untuk merintis penelitian-penelitian berbasis masyarakat di berbagai daerah, khususnya yang jauh dari jangkauan. ”Penelitian seperti ini dapat menggugah minat dokter gigi yang kesehariannya bekerja di lingkungan masyarakat,” ujar Zaura.

Dengan demikian, relevansi dari hasil penelitian terhadap pemotretan profil permasalahan gigi dan faktor-faktor sosial ekonomi masyarakat semakin tinggi. Selain itu, data yang diperoleh dapat membantu mengidentifikasi alternatif pemecahan masalah yang sesuai dengan masyarakat setempat sehingga dapat menjadi data pelengkap untuk dikembangkan lebih lanjut oleh pemerintah.

Data sementara hasil penyelenggaraan Bulan Kesehatan Gigi Nasional di 14 fakultas kedokteran gigi memperlihatkan, gigi berlubang masih menjadi masalah utama masyarakat Indonesia. Hal ini terlihat dari keluhan pasien yang berkunjung untuk memeriksakan giginya. 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com