JAKARTA, KOMPAS.com — Pelecehan dan penghinaan lewat dunia maya yang menimpa anak-anak (cyberbullying) di dunia meningkat. Secara global, satu dari 10 orangtua mengungkapkan, anak mereka pernah menjadi korban pelecehan dan penghinaan melalui media dunia maya.
Ancaman cyberbullying yang memprihatinkan tersebut didapat dari hasil penelitian Ipsos, perusahaan riset global yang didirikan di Perancis pada akhir tahun 2011. Ipsos menyurvei 18.687 warga di 24 negara, termasuk Indonesia, melalui metodologi survei online.
Restu S Handayani, Manajer Pengembangan Bisnis Ipsos, di Jakarta, Senin (23/1/2012), mengungkapkan, fakta cyberbullying yang menimpa anak-anak di dunia ini perlu mendapat perhatian dan penanganan serius.
Desakan untuk memperhatikan dan menangani khusus soal cyberbullying tersebut terutama diarahkan kepada orangtua dan sekolah.
Di Indonesia, anak-anak yang mengalami cyberbullying termasuk yang tinggi. Satu dari delapan orangtua menyatakan bahwa anak mereka pernah menjadi korban pelecehan dan penghinaan melalui media maya. Sebanyak 55 persen orangtua menyatakan mereka mengetahui seorang anak mengalami cyberbullying.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.