JAKARTA, KOMPAS.com - Penguatan kelembagaan organisasi guru Indonesia yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) bakal mendapat dukungan konsorsium organisasi guru dari lima negara yang tergabung dalam Education International (EI).
Konsorsium organisasi guru yang mendukung penguatan lembaga PGRI di 33 provinsi yang dilaksankan pada tahun ini datang dari Jepang, Australia, Amerika Serikat, Swedia, dan Norwegia.
Aloysius Mathews, Koordinator Kepala Kantor Regional EI Asia Pasifik dalam pertemuan dengan pengurus besar PGRI di Jakarta, Rabu (25/1/2012), mengemukakan organisasi guru mesti independen dan anggotanya aktif memberikan iuran.
Untuk itu, organisasi guru harus memiliki anggota-anggota yang aktif dan mau berkontribusi untuk menyokong kegiatan organisasi. Selain itu, perlu database guru yang kuat dan laporan keuangan yang baik.
"Kita berharap, anggota organisasi guru aktif, termasuk memberi iuran. Jika anggota banyak yang tidak rela memberi iuran, tentu ini sinyal negatif. Organisasi guru ini harus bermanfaat untuk guru. Dan, guru sendiri yang mesti menyokongnya supaya organisasi guru itu berkembang," kata Mathews
Ketua Umum PB PGRI Sulistiyo mengatakan dukungan dari organisasi guru dunia ini harus dimanfaatkan untuk membantu pembenahan dan peningkatan organisasi PGRI di daerah-daerah. Ke depannya, PGRI harus menjadi organisasi profesi guru yang kuat dan bermartabat.
Iuran anggota PGRI Rp 2.000 per bulan. Iuramn tersebut dibagi untuk mendukung PB PGRI, provinsi, kabupaten, dan kecamatan/ranting.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.