Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Memilih Studi ke Belanda?

Kompas.com - 06/02/2012, 09:49 WIB

KOMPAS.com - Ada banyak alasan mengapa seseorang memilih sebuah negara sebagai tujuan untuk menjalani studi. Belanda menjadi salah satu negara yang menjadi tujuan studi mahasiswa-mahasiswa asal Indonesia dan berbagai negara. Apa alasannya?

Direktur Nuffic Neso Indonesia Mervin Bakker mengungkapkan sejumlah alasan yang mendasari Belanda menjadi negara favorit bagi mahasiswa yang berasal dari berbagai negara.

1. Menjadi pelopor/perintis

 Belanda dikenal sebagai negara yang menghasilkan banyak pengusaha dan penemu. Mereka dikenal sebagai seorang perintis. Negara ini telah melahirkan peraih Nobel terkenal di bidang fisika, kimia, ekonomi, dan kedokteran. Selain itu, ada pula filsuf, seniman, serta ilmuwan. 

Dalam dunia pendidikan, Belanda merupakan negara pertama di Benua Eropa yang menawarkan program-program belajar yang diajarkan dalam bahasa Inggris. Para mahasiswa pun didorong untuk mendatangkan ide–ide kreatif dan inovatif, sehingga menjadi pelopor.

Jika Anda memiliki ide atau inovasi, maka akan tersedia ruang yang luas untuk mewujudkannya. Lihat saja, tim mahasiswa dari Belanda yang mengambil tantangan dalam menerima tantangan mengenai tenaga surya di Australia. Mereka teknologi sel surya untuk membuat mobil tercepat dan memiliki kemungkinan untuk memenangkan kompetisi empat kali.

Maka, ketika Anda belajar di Belanda, Anda akan segera mengetahui bagaimana rasanya menjadi seorang pelopor. Mau?

2. Kreatif

Belanda juga dikenal sebagai negara yang dipenuhi orang-orang kreatif yang selalu hadir dengan ide-ide baru. Bagi mereka yang pernah atau sedang menjalani studi di negara ini pasti mengetahui bahwa mahasiswa didorong untuk berpikir tentang solusi kreatif. Hasil inovatif dan kreatif sebaiknya bersama-sama dengan siswa lain, karena Anda akan mencapainya ketika bekerja sama dengan orang lain.

“Jika Anda mengikuti kuliah di Belanda, Anda akan terus-menerus mengambil bagian. Di India saya hanya sedikit berhubungan dengan profesor saya. Di sini, di Belanda, saya mengajukan pertanyaan yang tak ada habisnya, dan menantang saya untuk bergabung dalam proses pemikiran. Hal ini memungkinkan Anda untuk mendatangkan ide-ide baru dan banyak belajar dari teman-teman Anda,” kata Dhaval Shah, mahasiswa asal India.

Di Belanda juga terbuka kesempatan untuk mengembangkan komunitas bisnis. Tak jarang, kreativitas juga ditunjukkan dalam kolaborasi antara institusi-institusi besar Belanda dan komunitas bisnis. Penempatan kerja dan magang menjadi bentuk penting dari banyak program belajar yang tersedia.

Institusi pendidikan tinggi dan perusahaan-perusahaan juga lebih sering bekerja sama. Sebagai mahasiswa, Anda akan mendapatkan keuntungan dari daftar perusahaan mereka di kancah bisnis dunia.

3. Menjalin hubungan
Orang Belanda sangat ingin menjalin hubungan dengan budaya lain di dunia dan komunitas bisnis. Ini artinya, sebagai mahasiswa Anda akan mengambil bagian dalam kelas Internasional. Faktanya, di Belanda saat ini terdapat lebih dari 81.700 mahasiswa internasional.

Semasa zaman keemasannya, Belanda membutuhkan pengetahuan dari pihak lain untuk berkembang dan masih berlaku hingga saat ini. Maka, ketika Anda menjalani studi di sana, akan banyak menemukan mahasiswa internasional di ruang-ruang kuliah perguruan-perguruan tinggi Belanda.

Halaman:
Baca tentang


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

    Terkini Lainnya

    Pakar: AI dan Coding Jangan Hanya Diajarkan di Sekolah Tertentu

    Pakar: AI dan Coding Jangan Hanya Diajarkan di Sekolah Tertentu

    Edu
    UNESCO Siapkan Beasiswa Pertukaran Pelajar bagi Siswa SD-SMA Indonesia

    UNESCO Siapkan Beasiswa Pertukaran Pelajar bagi Siswa SD-SMA Indonesia

    Edu
    PSW UGM Bagikan Tips bagi Orangtua Beri Pendidikan Seksual ke Anak

    PSW UGM Bagikan Tips bagi Orangtua Beri Pendidikan Seksual ke Anak

    Edu
    Mendikdasmen: Tantangan Bangun SDM Berkualitas Harus Jadi Fokus Bersama

    Mendikdasmen: Tantangan Bangun SDM Berkualitas Harus Jadi Fokus Bersama

    Edu
    Perpusnas Berbagi Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial di 'CDNLAO 2024'

    Perpusnas Berbagi Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial di "CDNLAO 2024"

    Edu
    Prodi dan Syarat Daftar STMKG, Kuliah Gratis dan Lulus Jadi CPNS di BMKG

    Prodi dan Syarat Daftar STMKG, Kuliah Gratis dan Lulus Jadi CPNS di BMKG

    Edu
    Lulusan SMK Disarankan Dapat Alternatif Kompetensi untuk Kerja di Luar Negeri

    Lulusan SMK Disarankan Dapat Alternatif Kompetensi untuk Kerja di Luar Negeri

    Edu
    Riset ICAEW: Akuntan Masa Depan Wajib Kuasai 3 Kompetensi Ini

    Riset ICAEW: Akuntan Masa Depan Wajib Kuasai 3 Kompetensi Ini

    Edu
    Ini 20 Universitas Negeri Terbaik di Asia Tenggara Versi AppliedHE 2025

    Ini 20 Universitas Negeri Terbaik di Asia Tenggara Versi AppliedHE 2025

    Edu
    Jumlah Guru SMK di Indonesia Masih Kurang, Pemerataan Perlu Diperhatikan

    Jumlah Guru SMK di Indonesia Masih Kurang, Pemerataan Perlu Diperhatikan

    Edu
    5 Jurusan Kedokteran Terbaik Indonesia Versi QS 2024, Cek Biaya Kuliahnya

    5 Jurusan Kedokteran Terbaik Indonesia Versi QS 2024, Cek Biaya Kuliahnya

    Edu
    Mapel AI dan Coding bagi Siswa SD-SMP, Pakar UGM: Ajarkan dengan Metode Menyenangkan

    Mapel AI dan Coding bagi Siswa SD-SMP, Pakar UGM: Ajarkan dengan Metode Menyenangkan

    Edu
    Benarkah Main Gawai Dapat Menurunkan Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini?

    Benarkah Main Gawai Dapat Menurunkan Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini?

    Edu
    Perkuat Pendidikan Inklusi, Kipin Edutech Raih Penghargaan 'Temasek Foundation Education Challenge 2024'

    Perkuat Pendidikan Inklusi, Kipin Edutech Raih Penghargaan "Temasek Foundation Education Challenge 2024"

    Edu
    Mendikdasmen dan Menag Upayakan Percepatan Pendidikan Profesi Guru

    Mendikdasmen dan Menag Upayakan Percepatan Pendidikan Profesi Guru

    Edu
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
    atau