JAKARTA, KOMPAS.com — Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) wajib menyetorkan tugas akhir berupa skripsi, tesis, dan disertasi untuk koleksi perpustakaan digital. Tiap tahunnya ada 3.000-5.000 karya ilmiah yang diunggah ke perpustakaan digital ITB.
Hal itu dikatakan Beni Rio Hermanto dari Knowledge Management Research Group ITB dalam seminar "Pengembangan Framework Aplikasi Sistem Buku Tiga Dimensi untuk Mendukung Konten Perpustakaan Digital di Indonesia" yang digelar Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah Indonesia (PDII) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia di Jakarta, Selasa (7/2/2012).
"Kebanyakan karya ilmiah dari S-1 dan S-2. Rata-rata pertambahan 4.000 per tahun. Kalau untuk doktor sekitar 100 per tahun," kata Beni.
Karya ilmiah mahasiswa ITB itu wajib disetorkan dalam formal digital kepada perpustakaan digital. "Karya ilmiah diakses siapa saja. Ini untuk membuat orang lain juga bisa melihat karya ilmiah yang ada di ITB," ujar Beni.
Beni tidak menampik jika kebijakan tersebut berdampak negatif. Isi karya ilmiah bisa diambil oleh orang lain.
"Termasuk ada bisnis jasa pembuatan karya ilmiah ITB yang dibuat pihak lain yang cuma mau dapat untung. Itu dampak negatif yang tidak terhindarkan," kata Beni.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.