Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Wisata Jip Mini Bermesin Sepeda Motor

Kompas.com - 13/02/2012, 11:23 WIB

Luki Aulia

KOMPAS.com - Berbekal pengalaman praktik kerja para siswa SMKN 1 Kota Cirebon di Viar Motor Indonesia, muncul keinginan untuk merakit mobil. Bukan mobil biasa, melainkan mobil wisata berbentuk jip mini, tetapi bermesin sepeda motor.

Menurut Koordinator Pengembangan Program Keahlian Kendaraan Ringan Otomotif SMKN 1 Kota Cirebon Edi Susianto, ide merakit mobil sebetulnya sudah ada empat tahun lalu. Namun, ide itu terkendala pertimbangan target pasar yang akan disasar.

Akhirnya ide itu baru terwujud tahun ini setelah SMKN 1 Kota Cirebon membulatkan tekad menyasar tempat wisata. Alasannya sederhana, karena hanya akan digunakan di lokasi wisata, jip mini ini tidak membutuhkan surat izin seperti kendaraan lain yang beroperasi di jalan umum.

Bekerja sama dengan perusahaan Viar Motor Indonesia, Edi yakin siswa mampu memproduksi mobil wisata secara massal.

Saat membangun prototipe mobil wisata, bagian rangka dibuat siswa. Adapun bagian bodi, mesin, dan gardan dipasok rekan industri. ”Membuat rangka lebih mudah karena memakai las biasa. Tinggal disambung- sambung. Diharapkan lama-lama kami bisa membuat sendiri semua bagian,” kata Edi.

Meski bermesin motor, mobil wisata ini memakai konstruksi gardan mobil dengan seal di as roda sehingga lebih aman dan stabil. Dengan kapasitas silinder 150 cc dan kapasitas tangki bahan bakar 12,5 liter, penggunaan bahan bakarnya irit, yakni 1:20.

Spesifikasi yang digunakan adalah tipe mesin 4 langkah OHC, water cooler (radiator) single cylinder vertical, gigi transmisi 5 kecepatan, dan aki berkekuatan 12 volt 9 Ah. Meski kecil, mobil ini kuat dan bisa melaju dengan kecepatan 60 kilometer per jam.

Sebelum dipasarkan, kata Vinsentius Bambang Widjaja dari Viar Motor Indonesia, setiap unit harus menjalani uji kualitas dari industri. Untuk saat ini, prototipe mobil wisata masih menjalani proses penyempurnaan di bagian steering wheel dan suspensi agar lebih nyaman. ”Kita tak mau asal lepas karena membawa nama Viar,” katanya.

Untuk membuat rangka dan merakit, hanya siswa kelas XI program keahlian otomotif yang dilibatkan. Satu tim terdiri atas 20 siswa yang menggarap mobil secara bergantian agar semua mendapat kesempatan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com