Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar PTS Tak Terpengaruh Manuver PTN

Kompas.com - 23/02/2012, 08:42 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah III DKI Jakarta, Ilza Mayuni mengatakan, Perguruan Tinggi Swasta (PTS) baru masih berpeluang besar lahir di DKI Jakarta. Menurutnya, PTS memiliki pangsa pasar lebih dari 80 persen angka partisipasi kasar (APK) lulusan sekolah tingkat SMA.

Ia mengungkapkan, saat ini masyarakat semakin kritis memilih perguruan tinggi untuk melanjutkan studi. Sejalan dengan itu, PTS harus mengimbanginya dengan jaminan kualitas yang menjanjikan.

“Sangat mungkin lahir PTS baru di Jakarta. Tapi posisi kita hanya bisa merekomendasikan kelaikan dan mengeluarkan izin operasionalnya saja,” kata Ilza kepada Kompas.com, Rabu (22/2/2012), di Gedung Kopertis, Jakarta.

Menurutnya, jumlah peminat PTS tidak akan terganggu dengan berbagai manuver yang dilakukan oleh Perguuan Tinggi Negeri (PTN).  Meski banyak menuai keluhan, secara statistik PTN hanya sanggup menampung 17 persen dari seluruh lulusan tingkat SMA. Ia menilai, PTS yang sering mengeluh kekurangan jumlah peminat adalah PTS yang tidak mampu berkompetisi secara sehat. Dalam beberapa dialog, Ilza menunjukkan data bahwa PTS yang kinerjanya baik terus meningkat julah peminatnya.

“Saya yakin dengan penyelenggaraan yang baik, peningkatan mutu ada di sana. Peminat, dan kepercayaan masyarakat kepada PTS akan semakin bertambah,” ujarnya.

Di wilayah DKI Jakarta terdapat 340 PTS dengan jumlah prodi mencapai 1576. Dari jumlah tersebut baru 51 persen prodi yang terakreditasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com