PTN Deklarasikan Penegakan Norma Akademik

DEPOK, KOMPAS.com — Dalam upaya menegakkan norma akademik, Majelis Rektor Perguruan Tinggi Indonesia menyatakan deklarasi penegakan norma akademik pada perguruan tinggi.

Dalam pernyataannya, Majelis Rektor PTN Indonesia menyatakan, perguruan tinggi negeri bertekad untuk menghasilkan sumber daya manusia unggul serta mengembangkan ilmu pengetahuan demi kemaslahatan umat manusia dan bangsa indonesia.

”Karena itu, PTN bertekad menegakkan dan menjalankan norma perguruan tinggi di Indonesia,” kata Ketua Majelis Rektor PTN Idrus Paturusi saat membacakan deklarasi dalam acara pembukaan Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan 2012, di Depok, Senin (27/2/2012).

Idrus, yang juga Rektor Universitas Hasanudin, Makassar, mengatakan, perguruan tinggi tidak menjalankan pendidikan ala kadarnya atau business asusual. Namun, perguruan tinggi harus ”bangun” untuk bertanggung jawab memajukan bangsa.

Menurut Idrus, sebanyak 94 perguruan tinggi negeri mulai dari universitas, institut, sekolah tinggi, hingga politeknik mesti punya persepsi yang sama untuk mendukung tumbuhnya budaya ilmiah dan tidak asal-asalan dalam meluluskan mahasiswa. Para mahasiswa harus punya kemampuan untuk menulis karya ilmiah.

Idrus menjelaskan, Majelis Rektor PTN berencana membuat jurnal ilmiah yang terbit di Indonesia, tetapi terakreditasi internasional.

Perguruan tinggi saling bersinegeri untuk mewujudkan terbitan jurnal ilmiah dalam negeri yang terakreditasi internasional setidaknya dalam empat bidang. Pembuatan skripsi, tesis, dan disertasi akan diubah. Tidak perlu tebal, terutama di bagian tinjauan pustaka yang kebanyakan copy paste.

”Dari awal, pembuatan karya ilmiah mesti diproyeksikan untuk dimuat di jurnal ilmiah,” ujar Idrus.

Sekretaris Jenderal Majelis Rektor PTN Indonesia Hery Suhardiyanto mengatakan, perguruan tinggi Indonesia perlu diingatkan kembali sikap akademik yang harus dijunjung tinggi, yakni kejujuran ilmiah, ketaatan asas, dan menjunjung budaya ilmiah.

”Semua unsur di kampus harus bertanggung jawab untuk menjalankan pendidikan yang benar,” ujar Hery yang juga Rektor Institut Pertanian Bogor.