Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data Jadi Titik Lemah Kemdikbud

Kompas.com - 01/03/2012, 13:17 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang Pendidikan Musliar Kasim mengakui, tidak adanya data yang valid menjadi titik lemah dan hambatan bagi kementeriannya dalam menjalankan berbagai program.

Lemahnya data terlihat saat Kemdikbud tidak mampu menyajikan data akurat jumlah siswa miskin secara nasional. Banyak pihak yang menilai Kemdikbud kerap kali salah sasaran saat memberikan Bantuan Siswa Miskin (BSM).

"Termasuk saat kita ingin mengetahui  guru-guru yang kapasitasnya kurang, saat kita akan merehab sekolah-sekolah yang sudah tidak layak sering terhambat karena kita tidak punya data yang lengkap," kata Musliar, kepada Kompas.com, di Jakarta, Kamis (1/3/2012).

Oleh karena itu, untuk menghimpun data yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan, Kemdikbud merangkul dinas pendidikan provinsi dan kabupaten/kota untuk melakukan pendataan. 

"Dalam waktu sebulan ke depan kami minta Kepala Dinas Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk mendukung ini," ujarnya.

Sementara itu, terkait Data Pokok Pendidikan (Dapodik), Musliar mengatakan, akan terinventarisasi pada tahun ini. Ia mengungkapkan, Dapodik merupakan hal terpenting yang harus dimiliki Kemdikbud. Data ini akan menjadi acuan dasar untuk melaksanakan semua program-programnya.

"Dapodik adalah program Kemdikbud yang dijalankan dan diharap akan selesai pada tahun ini," kata dia.

Lebih lanjut dia mengatakan, Dapodik yang valid dan akurat dapat menunjang seluruh program pemerintah untuk memberikan akses pendidikan berkualitas seluas-luasnya kepada seluruh peserta didik.

"Sehingga saat kita memerlukan data, otomatis sudah bisa kita gunakan data nasional. Dengan Dapodik ini semoga kita bisa memiliki data yang valid untuk masa datang," kata Musliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com