Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar Manajemen Bencana, Mahasiswa UMY ke Jepang

Kompas.com - 03/03/2012, 08:17 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Mahasiswi kelas internasional program studi Ilmu Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Masyithoh Annisa Ramadhani, terpilih mengikuti "Japan Study Program" untuk belajar manajemen bencana di negara tersebut. Program ini diadakan Kementerian Pendidikan, Budaya, Olahraga, Pengetahuan dan Teknologi (MEXT) Jepang.

"Masyithoh akan mempelajari perkembangan teknologi dan manajemen bencana alam yang dimiliki Jepang," kata Kepala Biro Kerja Sama Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Indira Prabasari di Yogyakarta, Sabtu (3/3/2012)

Menurut dia, Masyithoh dipilih karena memiliki pengalaman dalam menangani bencana alam di Indonesia. Ia terlibat langsung dalam beberapa lembaga swadaya masyarakat (LSM) tanggap bencana pada peristiwa meletusnya Gunung Merapi di Yogyakarta, akhir 2010.

"Dengan pengalaman tersebut, Masyithoh akan lebih cepat dalam mempelajari dan membandingkan manajemen bencana yang dilakukan pemerintah Jepang dan Indonesia. Selain itu, juga kemampuan bahasa Inggris dan komunikasi verbal yang dia miliki," papar Indira.

Jepang selama ini dikenal sangat unggul dalam hal teknologi dan manajemen penanggulangan bencana alam yang sering terjadi di negara itu. Intensitas terjadinya bencana yang tinggi di Jepang membuat negara ini sangat proaktif dalam menghadapi gunung meletus, gempa bumi, tsunami maupun bencana alam lain.

"Oleh karena itu, merupakan kesempatan yang sangat berharga bagi Masyithoh dapat memperoleh potret manajemen bencana negara berteknologi ’mumpuni’ seperti Jepang," katanya.

Indira mengungkapkan, selama di Jepang, Masyithoh dan para peserta program akan melihat secara langsung situasi pascakebocoran Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima. Selain itu, akan mengunjungi beberapa daerah seperti Miyagi dan Iwate. Di daerah tersebut para peserta akan dapat melihat kesigapan pemerintah Jepang dalam upaya pemulihan pascabencana.

"Dalam program itu juga akan ada sejumlah seminar yang diadakan terkait dengan manajemen pemulihan dan rekonstruksi pascabencana di beberapa universitas di Jepang," kata Indira.

"Japan Study Program" yang diikuti sekitar 200 mahasiswa dari 42 negara itu, akan berlangsung pada 7-19 Maret 2012. UMY menjadi satu-satunya perguruan tinggi swasta (PTS) se-Indonesia yang ditunjuk mengikuti program tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com