Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deklarasi Gerakan Berantas Korupsi di Kampus

Kompas.com - 05/03/2012, 11:18 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebagai bentuk keprihatinan atas maraknya praktik korupsi di lingkungan kampus, Universitas Indonesia (UI) bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar deklarasi melawan korupsi dari dan bersama kampus. Penggagas deklarasi sekaligus Dekan Fakultas Kedokteran (FK) UI, Ratna Sitompul, mengatakan, kondisi aktual perguruan tinggi Indonesia saat ini merupakan alasan lain mengapa deklarasi dilaksanakan.

Seperti diketahui, berdasarkan perhitungan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), ditemukan potensi kerugian negara sebesar Rp 45 miliar dalam pengelolaan keuangan UI. Menurut Ratna, praktik korupsi di lingkungan perguruan tinggi dipicu oleh beberapa hal, yakni lemahnya kepemimpinan, penyimpangan tata kelola, dan sejumlah keputusan yang tidak memihak masyarakat lemah.

"Ini karena keprihatinan kami. Rasanya korupsi makin merajalela. Yang semakin mengganggu adalah karena korupsi ini dilakukan oleh kelas atas yang memiliki embel-embel gelar," kata Ratna, di Fakultas Kedokteran (FK) UI, Salemba, Jakarta, Senin (5/3/2012).

Perlawanan korupsi akan dilakukan secara bertahap. UI akan memulainya dengan gerakan kampus bersih. Pertama adalah pembangunan komitmen untuk mewujudkan kampus bersih dengan bersikap dan berperilaku jujur, benar, dan adil.

Kedua, menyosialisasikan implementasi dan perilaku utama kampus bersih dalam penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dan terakhir, adalah evaluasi dan pengembangan berkesinambungan terhadap penerapan nilai dan perilaku utama kampus bersih.

"Kami harap akan terwujud sivitas akademika yang mengedepankan perilaku jujur, bertanggung jawab, dan terwujud tata kelola yang baik," kata Ratna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com