Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Gencar Membuka Prodi Berbahasa Inggris

Kompas.com - 07/03/2012, 18:34 WIB
M.Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa perguruan tinggi milik Pemerintah China dan perguruan tinggi asing di negara tersebut kini semakin gencar membuka program studi (prodi) gelar dengan pengantar bahasa Inggris. China membuka kesempatan para pelajar Internasional untuk bersaing.

"Bagi mahasiswa lokal China sendirim prodi berbahasa Inggris sebagai pengantar tentu mempunyai kelebihan. Mereka akan punya kesempatan go international maupun bekerja di perusahaan asing di China dibandingkan dengan mahasiswa lokal yang sama sekali tidak menguasai bahasa Inggris setelah lulus kuliah," kata Samuel Wiyono, Ketua Beijing Language Culture Institute (BLCI), di Jakarta, Rabu (7/3/2012).

Samuel mengatakan, prodi dengan bahasa pengantar Inggris ini tidak hanya ditawarkan kepada mahasiswa Asing, seperti mahasiswa dari Indonesia, namun juga kepada mahasiswa China. Menurutnya, semakin banyak program studi gelar dibuka dengan pengantar bahasa Inggris, maka akan sangat bermanfaat baik bagi mahasiswa Indonesia maupun mahasiswa China itu sendiri.

Ia menambahkan, bidang studi gelar sarjana yang ditawarkan oleh universitas pemerintah terkemuka China dengan pengantar bahasa Inggris juga semakin banyak. Selain Bisnis Internasional, beberapa bidang studi itu meliputi Bisnis Adminitrasi (Manajemen), Akuntansi, Kedokteran, Ilmu Komputer, Teknik Mesin, serta bidang studi unggulan seperti Teknik Aeronautika, Teknik Sipil di Harbin Institute Technology, Teknik Kimia dan Teknik Pertambangan di Shandong University Science Technology-Qingdao, Teknik Industri dan Bisnis di Wuhan University Technology.

Namun, kata Samuel, para pelajar Indonesia tidak perlu khawatir dengan kemampuannya berbahasa Mandarin. Dengan adanya prodi berbahasa Inggris, jika belum menguasai bahasa Mandarin, mereka tetap dapat langsung kuliah ke jenjang gelar dengan menggunakan pengantar bahasa Inggris.

"Sehingga mereka dapat menghemat biaya dan waktu belajar. Mereka juga bisa belajar bahasa Mandarin, karena universitas Pemerintah di sana pun memberikan pelajaran bahasa Mandarin dalam kurikulumnya," ujarnya.

"Maka, dengan lingkungan berbahasa Mandarin di China serta pelajaran bahasa Mandarin dalam kurikulum, diperkirakan mahasiswa yang belum menguasai bahasa Mandarin ketika masuk akan dapat menguasai bahsa Mandarin setelah lulus nantinya," tambah Samuel.

Seperti diketahui, sebelumnya memang sudah ada sejumlah perguruan tinggi asing yang menggunakan pengantar bahasa Inggris, seperti Xian Jiatong Liverpool University dengan gelar dari University Liverpool di kota Suzhou, Sino British College Shanghai dengan pathway kesembilan universitas di Inggris, serta University of Canberra yang memberikan gelar MBA di Ningbo University. Bahkan, saat ini beberapa universitas asing juga telah membuka prodi kelas dengan pengantar bahasa Inggris, yakni University Southern Queensland dengan program gelar sarjana akuntansi di kota Guangzhou ataupun Sino US Cooperation dengan Delaware State Univesity,USA di kota Ningbo, yang seluruhnya menggunakan pengantar bahasa Inggris. 

Program Beasiswa

Mengenai biaya kuliah prodi gelar sarjana dengan pengantar bahasai Inggris di China, Samuel menjelaskan, saat ini relatif lebih terjangkau bagi mahasiswa Indonesia. Uang kuliah (tuition fee) dengan pengantar bahasa Inggris di China berkisar Rp 18 juta sampai Rp 40 juta per tahun di universitas negeri milik pemerintah.

"Bahkan, beberapa universitas pemerintah pun menawarkan beasiswa mulai dari beasiswa asrama, beasiswa provinsi, hingga beasiswa pemerintah pusat agar biaya kuliah bisa lebih terjangkau lagi," kata Samuel. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com