Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disdik Solok Tegaskan Tak Ada Dana Hibah Guru

Kompas.com - 12/03/2012, 00:43 WIB

PADANG ARO, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Solok Selatan Hamudis, di Padang Aro, Minggu, menegaskan, tidak ada edaran dari Kementerian Pendidikan Nasional tentang adanya bantuan atau dana hibah kepada guru.

Hal ini dia sampaikan menanggapi informasi yang mengundang polemik tentang adanya dana hibah untuk para guru di Kabupaten Solok Selatan.

"Memang ada kerja sama antara Dirjen Pendidikan Dasar Kemendiknas dengan BRI, namun hanya sebatas pembuatan buku rekening secara massal untuk penyaluran tujangan yang tertunda, sertifikasi bukannya pemberian dana hibah", kata Hamudis, Minggu (11/3/2012).

Dia mengatakan, isu tentang pemberian dana hibah oleh Kemendiknas kepada para guru di kabupaten itu sempat membuat heboh dan BRI "diserbu" para guru beberapa hari belakangan, dan untuk memastikan kejadian tersebut Diknas menelusuri langsung ke bank terkait.

Dia mengungkapkan, isu tersebut tidak benar karena pembuatan rekening oleh BRI adalah untuk penyaluran tunjangan sertifikasi, berasal dari dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan merupakan hak guru yang bersangkutan, bukan dana hibah.

Dia mengimbau, untuk semua guru untuk tidak mudah percaya terhadap rumor yang berkembang sebelum melakukan koordinsi dengan Dinas Pendidikan.

Supervisor Bank BRI Cabang Padang Aro, Anasril, saat di konfirmasi mengatakan bahwa bank tersebut hanya mendapat perintah dari kantor pusat untuk mecetak buku rekening baru secara massal sebagai penyaluran tunjangan guru, sedangkan untuk nomor rekeningnya sudah didaftarkan langsung dari kantor BRI pusat.

"Bank BRI Padang Aro cuma mendapatkan surat dari BRI pusat untuk mencetak rekening secara massal guna penyaluran tunjangan guru," kata Anasril.

Dia mengatakan, untuk mencetak buku rekening tersebut maka guru harus melakukan tinjauan dulu ke kantor BRI terdekat. Jika namanya keluar, maka harus memawa bukti surat Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK), Kartu Kepegawaian (Karpeg), dan Karrtu Tanda Penduduk (KTP).

Dia mengungkapkan, di kabupaten itu terdapat sekitar 200 orang guru yang didata, dan dicetak buku rekeningnya.

Sampai sekarang, kata dia, baru dua orang guru yang sudah melakukan cetak buku rekening, tetapi saldonya masih belum ada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com