Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Upayakan Peningkatan Siswa Diterima di PTN

Kompas.com - 12/03/2012, 01:08 WIB

BUKITTINGGI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bukittinggi mengupayakan jumlah siswa tamatan SMA sederajat yang diterima di perguruan tinggi negeri (PTN) pada tahun ajaran 2011-2012 meningkat.

"Saat ini kita telah mempersiapkan anak didik untuk menguasai materi ujian, bedah standar kompetensi lulusan, dan meminta sekolah menganalisa kemampuan siswa dengan lebih mematangkan persiapan," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Bukittinggi Iskandar di Bukittinggi, Minggu (11/3/2012).

Tahun lalu jumlah siswa tamatan SMA sederajat yang diterima di PTN tergolong masih rendah. Namun demikian, peringkat kelulusan siswa Bukittinggi dalam ujian nasional (UN) di Sumatera Barat tercatat sebagai yang tertinggi dalam delapan tahun terakhir untuk seluruh jenjang pendidikan.

"Kita menargetkan naiknya persentase jumlah siswa diterima di PTN tahun ini, karena itu termasuk bagian tolok ukur keberhasilan pemerintah daerah dalam menyelenggarakan pendidikan," katanya.

Di Bukittinggi, UN untuk tingkat SMA dan sederajat yang dilaksanakan secara serentak pada 16-19 April 2012 akan diikuti sebanyak 2.040 siswa untuk tingkat SMA/Madrasah Aliyah dan SMK sebanyak 1.408 siswa.

Untuk persiapan, setiap sekolah telah melaksanakan ujian produktif yang terbagi atas dua tahapan, yakni ujian praktik dan teori termasuk ujicoba untuk mengukur sejauhmana kesiapan siswa menghadapi UN.

Menurut dia, pihaknya telah mengajak seluruh siswa agar bersatu dalam suatu wadah gerakan bersama dengan motto sukses perencanaan, sukses pelaksanaan dan sukses hasil, agar prestasi terbaik pada UN 2011-2012 dapat tercapai.

Berdasarkan prosedur operasional standar (POS) UN 2011/2012 dan Peraturan Badan Nasional Standar Pendidikan (BNSP) Nomor 0011/P/BSNP/XII/2011, ujian nasional dibagi menjadi dua, yakni ujian utama dan susulan.

Untuk UN utama tingkat SMA sederajat digelar 16-19 April 2012 dan susulan pada 23-26 April. "UN susulan hanya berlaku bagi peserta didik yang sakit atau berhalangan yang dibuktikan dengan surat keterangan yang sah. UN dilaksanakan dengan serentak memakai sistem pengawasan silang murni sesuai dengan POS UN 2011/2012," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com