Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perpustakaan Keliling Gratis Itu Menggunakan Becak

Kompas.com - 12/03/2012, 03:26 WIB
M Agus Fauzul Hakim

Penulis

KEDIRI, KOMPAS.com — Disebuah gang kecil di permukiman warga di Kelurahan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur, beberapa anak usia sekolah dan ibu-ibu terlihat mengerubuti sebuah becak yang penuh dengan muatan berbagai macam buku bacaan.

Ada yang sibuk membolak-balik buku, adapula yang sekadar menonton. "Ya, bapak-bapak, ibu-ibu, adik-adik, embak-embak, ayo, siapa yang mau baca atau pinjam buku, silakan datang. Gratis!" teriak seorang pemuda melalui pengeras suara yang ditentengnya, Minggu (11/3/2012).

Pemuda itu adalah Naim. Sejak setahun yang lalu, hampir setiap akhir pekan, warga Jalan Supit Urang Nomor 13, Kelurahan Mojoroto, Kota Kediri, ini menggunakan moda transportasi becak untuk mempermudah keluar masuk gang demi meminjamkan buku.

Dengan kendaraan roda tiganya itu, ia membentuk beberapa titik atau tempat mangkal becaknya untuk melayani masyarakat. Tidak ketinggalan pula pengeras suara untuk melengkapinya.

Jika suara Naim terdengar, masyarakat hafal betul bahwa sudah tiba saatnya meminjam atau mengembalikan buku. Buku yang disiapkan beraneka ragam, mulai dari buku ajar, pengetahuan umum, hingga fiksi.

Masing-masing buku dapat dipinjam selama seminggu. Sementara peminjamnya juga lumayan banyak, tercatat ada tiga ratus anggota mulai anak-anak, remaja, hingga ibu-ibu.

"Awalnya anak saya yang sering pinjam buku pelajaran atau buku cerpen. Lalu saya ikutan pinjam, seperti buku ini. Lumayanlah untuk menambah wawasan," kata ibu Tamsil, salah satu peminjam buku sambil mengangkat sebuah buku resep masakan.

Untuk membantu rutinitasnya itu, Naim ditemani oleh seorang rekan yang biasanya berasal dari kalangan mahasiswa yang menjadi sukarelawan. Partnernya itu bertugas membukukan sirkulasi peminjaman.

Meski demikian, penggunaan becaknya itu bukanlah program utamanya. Upayanya meminjamkan buku dengan sistem jemput bola itu merupakan satu dari beberapa program taman baca yang ia kelola bersama keluarga di rumahnya.

Taman baca yang ia beri nama Mahanani itu juga cukup sederhana. Bangunannya berukuran sekitar 6 x 10 meter yang didominasi kayu dan dindingnya pun hanya anyaman bambu. Maklum saja, bangunan itu dulunya bekas kandang sapi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com