Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transfer Pendidikan ke Singapura, Mau?

Kompas.com - 12/03/2012, 08:24 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Banyak sekali cerita tentang pelajar yang salah memilih program studi. Alih-alih menambah wawasan dan memperdalam suatu disiplin ilmu, yang terjadi justru berbanding terbalik saat telah memulainya. Hal ini bukan tak mungkin bisa menyebabkan mahasiswa menjadi stres dan putus asa.

Salah memilih program studi bisa terjadi karena berbagai alasan. Tergesa-gesa atau tidak memahami betul konten program studi yang dipilih merupakan di antaranya. Akan tetapi, jangan berlarut-larut dalam penyesalan. Studi harus tetap lanjut, kan?

Saat ini, sistem transfer nilai banyak dilakukan oleh universitas di berbagai negara. Singapura salah satunya.

Suwito, General Direktur Universal, sebuah agen pendidikan di Singapura, mengatakan, univerisitas-universitas di Singapura sangat cocok dijadikan sasaran tembak untuk mengatasi kegagalan pada program studi yang telah dipilih sebelumnya. Mengapa?

Ia menjelaskan, sistem pendidikan di Singapura sangat bervariasi. Seluruh pelajar, termasuk pelajar internasional, dimungkinkan untuk mentrasfer nilai kuliahnya. Pelajar dari program studi A, misalnya, dapat pindah ke program studi B dengan peluang maksimal mentransfer nilai sampai dengan 75 persen.

"Tak perlu putus asa, Singapura bisa dijadikan planning B. Meski program studinya berbeda, mereka tak perlu memulai dari awal. Peluangnya cukup besar, bisa sampai 75 persen," kata Suwito saat ditemui Kompas.com dalam Pameran Pendidikan Singapura, di Jakarta, Minggu (11/3/2012).

Selain itu, menurut dia, Singapura menetapkan biaya pendidikan yang relatif terjangkau. Jika dibandingkan, biaya pendidikan di Singapura lebih murah 40 persen daripada Australia.

Faktor lainnya adalah jarak yang tidak jauh dari Indonesia, posisi mata uang yang cukup stabil, dan terbukanya peluang bekerja bagi seluruh pelajar internasional di negara tersebut.

"Banyak lulusan yang langsung kerja dan dihargai lebih bagus di atas standar," ujar Suwito.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com