Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Naskah Soal UN Tahun Ini "Ngepas"

Kompas.com - 15/03/2012, 15:47 WIB

MEDAN KOMPAS.com - Ujian nasional (UN) untuk tingkat SMP dan SMA sederajat pada tahun 2012 ini tidak lagi dilengkapi dengan soal cadangan. Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Utara Syaiful Syafri mengatakan, idak adanya soal cadangan untuk mengantisipasi terjadinya kebocoran yang akan dilakukan oleh pihak-pihak tidak bertanggungjawab.

"Berbeda dengan tahun sebelumnya, tahun ini soal yang dikirim dari percetakan ke sekolah-sekolah jumlahnya sesuai dengan peserta ujian. Tidak ada lagi naskah cadangan, agar tidak ada kebocoran soal," kata Syaiful.

Ia mengatakan, tahun ini naskah soalUN untuk siswa SMA/MA/SMK dan SMP/Mts dan SMPLB dicetak oleh pemenang tender pencetakan naskah soal berdasarkan ketetapan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pemenang tender pencetakan adalah CV Ceriau Riau Mandiri yang berpusat di Riau. Adapun untuk SD/MI serta SDLB belum dicetak karena belum diketahui pemenang tendernya.

"Untuk naskah soal sendiri diharapkan tidak akan salah cetak, sebab UN kali ini tidak ada cadangan naskah soal, dan memang diharuskan kepada pemenang tender untuk mencetak naskah soal secara sempurna tanpa adanya salah cetak atau kerusakan naskah soal," paparnya.

Syaiful mengungkapkan, untuk mengantisipasi terjadinya kerusakan pada naskah soal UN tersebut, pihaknya bersama Kemendikbud telah mengirimkan tim berjumlah empat orang yang bertugas untuk mengawasi atau memantau naskah soal ujian di percetakan.

"Tim tersebut masing-masing berasal dari Unimed, Disdik Sumut dan Kemenag Sumut. Dengan keberadaan mereka di sana akan mampu memantau atau pun mencegah terjadinya pengiriman naskah rusak ke Sumut karena jika hal itu terjadi akan menghalangi proses pelaksanaan UN," katanya.

Terkait pendistribusian naskah soal, pihaknya berharap, percetakan dapat mengirim paling lambat seminggu sebelum berlangsungnya ujian. Dengan demikian, distribusi soal ke daerah-daerah juga akan tepat waktu.

"Ini penting guna mempercepat pendistribusian ke kabupaten/kota khususnya di daerah terpencil dan jauh dari jangkauan," ujar Syaiful.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com