Sukabumi, Kompas -
SMKN 1 Cibadak, Kabupaten Sukabumi, misalnya, lima tahun ini digandeng PT Bogasari menjadi Bogasari Baking Center. Mereka memberi pelatihan produksi makanan berbahan dasar terigu untuk publik. ”Kerja sama ini menguntungkan siswa dan guru. Kami mendapat ilmu dan pelatihan di dunia usaha,” kata Yudi Karyudi, Kepala SMKN 1 Cibadak, Sabtu (17/3).
SMKN 1 Cibadak satu-satunya sekolah dari 25 cabang Bogasari Baking Center. Mereka dilatih berwirausaha roti, kue, pastry, mi, dan cookies.
Pusat pelatihan yang membantu petani dan masyarakat umum juga dikembangkan di SMKN 1 Pacet, Cianjur. Sekolah berbasis pertanian ini melatih menanam sayur-mayur dan tanaman hias secara hidroponik ataupun pemanfaatan daun- daun menjadi aneka keripik.
Menurut Nandang Jauharudin, Wakil Kepala SMKN 1 Pacet, pihaknya digandeng Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral untuk pelatihan kewirausahaan berbasis produk pertanian kepada pegawai yang hendak pensiun. Mereka diajarkan membuat aneka keripik, pengolahan daging dan roti, dan penanaman secara hidroponik.
Marlock, Koordinator Lapangan Forum Peduli Pendidikan Pelatihan Menengah Kejuruan Indonesia, mengatakan, keberadaan SMK di daerah dibantu pemerintah bisa mengembangkan potensi berbagai daerah.