Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nuh: Etika dan Moral Rektor Tak Bisa Dibeli

Kompas.com - 19/03/2012, 15:50 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh menegaskan, tak ada paket wisata senilai Rp 300 juta yang diberikan kepada 60 rektor perguruan tinggi sebagai kompensasi mendukung rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Ia mengatakan, di Kemdikbud mau pun Kemenko Perekonomian tidak ada program tersebut.

Nuh mengungkapkan, tak ada yang mampu membeli moral dan etika para pimpinan perguruan tinggi, termasuk paket wisata tersebut.

"Terlalu murah harga segitu, bahkan tidak ada harganya karena ini menyangkut masalah moral dan etika. Program paket wisata itu sama sekali tidak benar," kata Nuh dalam keterangan persnya, Senin (20/3/2012), di Gedung Kemdikbud, Jakarta.

Pasca dikumpulkannya rektor-rektor perguruan tinggi dalam sosialisasi rencana kenaikan harga BBM pekan lalu, beredar informasi bahwa 60 rektor perguruan tinggi telah menerima paket wisata keluarga dari pemerintah. Selain imbal jasa mendukung kenaikkan harga BBM, paket wisata itu juga ditujukan agar para pimpinan perguruan tinggi meredam aksi mahasiswa yang menolak kenaikkan harga BBM.

Sebanyak 60 rektor yang dikabarkan menerima paket wisata itu berasal dari perguruan tinggi di DKI Jakarta (12 rektor), Yogyakarta (6 rektor), Jawa Tengah (6 rektor), Jawa Timur (8 rektor) dan sisanya di bagi untuk beberapa perguruan tinggi di beberapa provinsi lainnya.

Nuh mengatakan, pertemuan antara Mendikbud, Menteri Koordinator Perekonomian, dan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan bersama seluruh rektor Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) beberapa waktu lalu bertujuan untuk menyosialisasikan alasan yang memicu dinaikkannya harga BBM. Bukan untuk meredam demonstrasi, tetapi menyampaikan duduk perkara dari kebijakan itu.

"Sama sekali tidak ada paket wisata, atau meredam demonstrasi. Hanya agar mahasiswa punya nalar mengapa mereka harus berdemonstrasi. Silakan dicek, saya tidak percaya karena terlalu murah rektor dihargai seperti itu," papar Nuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com