Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengembangan Mobil Listrik Akan Memakai Dana Abadi

Kompas.com - 28/03/2012, 10:56 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil listrik yang mulai dikembangkan beberapa mahasiswa menarik perhatian pemerintah. Bahkan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan siap menggunakan dana abadi pendidikan untuk mendukung terwujudnya mobil listrik sebagai mobil nasional.

"Kita akan melibatkan BPPT, Kemristek, LIPI dan BUMN. Kita punya waktu dua bulan untuk melaporkan perkembangannya. Soal dana, kita punya dana abadi," kata Nuh, Rabu (28/3/2012), di gedung Kemdikbud, Jakarta.

Mobil listrik menggunakan motor yang digerakkan tenaga listrik yang disimpan dalam baterai atau tempat penyimpan lain. Karena itu, selain menekan konsumsi bahan bakar minyak, mobil listrik tidak menghasilkan gas sisa pembakaran yang merusak lingkungan sehingga ramah lingkungan.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono secara langsung juga telah berdiskusi dengan empat rektor perguruan tinggi negeri, yakni rektor Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

Salah satu universitas yang telah mengembangkan mobil listrik adalah Universitas Sebelas maret, Solo, yang diberi nama Semar-T (Sebelas Maret Teknologi).

Dana abadi pendidikan yang dimiliki pemerintah saat ini mencapai Rp 12 triliun. Dana ini berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang didepositokan Rp 1 triliun di setiap tahunnya. Dana itu sengaja didepositokan untuk menyiasati biaya operasional pendidikan nasional.

Dana abadi bersifat fleksibel, akan tetapi tetap harus dipertanggung jawabkan. Fungsinya sebagai cadangan dana pendidikan nasional. Dapat juga dimanfaatkan untuk program beasiswa, dan rehabilitasi sekolah akibat bencana alam.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com