Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen UI: Pembangunan UI Tidak Sesuai "Masterplan"

Kompas.com - 30/03/2012, 16:04 WIB
Indra Akuntono

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Staf Pengajar Tata Ruang Departemen Geografi Universitas Indonesia (UI), Tarsoen Wiryono, mengaku khawatir dengan tata ruang kampus UI di masa mendatang. Pasalnya, ada beberapa hal pelaksanaan pembangunan yang tidak sesuai dengan masterplan pembangunan UI.

Tarsoen menjelaskan, beberapa hal yang dikhawatirkannya akan menimbulkan masalah adalah jarak bangunan tidak mengikuti aturan dalam masterplan. Di dalam masterplan, jarak minimal antarbangunan harus 25 meter. Namun pada kenyataannya, ada beberapa bangunan di UI berjarak hanya 10 sampai 15 meter.

"Saat ini belum menjadi masalah, tapi ke depan," kata Tarsoen kepada Kompas.com, Jumat (30/3/2012).

Selain itu, lanjut dia, dalam masterplan UI semua bangunan telah disesuaikan dengan arsitektur nasional, yaitu masing-masing bangunan memiliki kaki, tubuh dan kepala. Tarsoen bahkan mengkritisi pembangunan perpustakaan UI yang dinilainya memiliki gaya arsitektur berbeda.

"Nilai arsitektur perpustakaan berbeda dengan semangat yang ada dalam masterplan," ujarnya.

Di luar itu, ada juga lahan pejalan kaki di sekitar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (F-MIPA) menuju masjid UI yang kemudian dipotong lantaran imbas pembangunan gedung. Lantaran hal itu, akses pejalan kaki menjadi terganggu.

"Sangat keliru jika jalan itu dikorbankan, atau ada rencana lain," cetusnya.

Driving range

Seperti diberitakan sebelumnya (Ternyata..."Masterplan" UI Depok Sudah Direvisi Dua Kali!), masterplan UI mengalami beberapa kali perubahan sejak dibuat pada 1987. Juru bicara UI, Siane Indriani menjelaskan, perkembangan kehidupan kampus UI memaksa masterplan 1987 direvisi pada 1997. Pada isi masterplan 1997 itu ditambahkan pembangunan dan perluasan beberapa fakultas, pusat studi, serta asrama mahasiswa.

Terakhir, masterplan itu kembali direvisi pada 2008. Revisi kali ini, menurut Siane, dilatarbelakangi pembangunan jalan tol Cinere-Jagorawi (Cijago) yang akan memakai lahan UI seluas 7,5 hektare, yang belakangan diikuti dengan pembangunan-pembangunan lainnya sehingga muncul polemik, terutama soal driving range.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com