JAKARTA, KOMPAS.com — Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan (Disdik Sulsel) menemukan beberapa permasalahan dalam penyelenggaraan ujian nasional (UN) jenjang pendidikan menengah (SMA/SMK/MA). Kekurangan naskah soal dan tertukarnya kaset bahan ujian Bahasa Inggris adalah contoh yang turut "meramaikan" pelaksanaan UN di hari kedua.
"Di beberapa tempat ditemukan kekurangan naskah soal. Maka, kebijakannya adalah mencari kelebihan soal dari ruang atau sekolah terdekat. Kalau memang tidak ada, terpaksa harus difotokopi dengan pengawalan dari pengawas," kata juru bicara Kepala Disdik Sulsel Hasbullah Djabbar saat melakukan televideo conference bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh di gedung Kemdikbud, Jakarta, Selasa (17/4/2012).
Sementara itu, persoalan tertukarnya kaset materi ujian Bahasa Inggris, juru bicara Disdik Sulsel mengatakan, kasus tersebut terjadi ketika siswa SMK di wilayah Tana Toraja mendapatkan kaset ujian Bahasa Inggris untuk siswa SMA. Tertukarnya kaset itu berbuntut pada ditundanya pelaksanaan UN mata pelajaran Bahasa Inggris khusus untuk 1.705 siswa dari 23 SMK di seluruh wilayah Toraja.
"Setelah kita berkonsultasi, maka akan dilakukan ujian susulan pada 24 April mendatang untuk semua SMK di Tana Toraja," ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Mendikbud mengaku enggan merahasiakan segala permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan UN. Ia mengatakan, kurangnya naskah soal atau apa pun dapat terjadi bukan karena tidak tersedia. Ia menduga, semua dapat terjadi karena tertukar pada saat distribusi.
"Bukan suatu yang dirahasiakan, yang penting solusinya, yaitu dapat dicari kelebihan soal ataupun fotokopi dengan pengawalan, dan dilakukan UN susulan pada waktu yang ditetapkan," ujar Nuh.
Adapun televideo conference ini sengaja digelar oleh Kemdikbud untuk melakukan dialog langsung dengan daerah terkait pelaksanaan UN. Selain Sulsel, beberapa daerah lain juga dilibatkan oleh Kemdikbud, yakni Sumatera Utara, Jawa Timur, dan Jawa Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.