Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politeknik, Pencetak Mahasiswa Siap Kerja

Kompas.com - 21/04/2012, 12:02 WIB
Ayu Rahayu Elfitri

Penulis

KOMPAS.com - Bukan rahasia lagi jika banyak lulusan perguruan tinggi yang menganggur. Hal ini didasari kenyataan bahwa lapangan kerja rata-rata hanya mampu menyerap 37 persen lulusan perguruan tinggi. Namun berbeda halnya dengan lulusan politeknik yang lulusannya banyak dicari perusahaan.

Menurut Agus Setiawan, pembantu direktur III Politeknik Negeri Jakarta, daya serap lulusan politeknik di dunia kerja cukup tinggi.

"Rata-rata lulusan Politeknik dari mulai waktu tunggu kelulusan sampai mendapat pekerjaan hanya dibutuhkan waktu 3 bulan," katanya dalam sebuah wawancara dengan Kompas.com.

Keterampilan para mahasiswa lulusan politeknik, terang Agus, karena prosentase prakteknya mencapai 60 persen dan teori maksimal 40 persen. "Selain itu, pada semester 6, mahasiwa Politeknik akan mendapatkan training atau PKL ke berbagai perusahaan selama tiga bulan," paparnya.

Selama menempuh studi di politeknik, mahasiswa wajib menerima pelajaran 40 jam per minggu dengan mengikuti peraturan akademik. Para mahasiswa juga lebih difokuskan pada implementasi teknologi terapan sehingga tidak ada "jurang" antara ilmu dan teori yang dipelajari dengan apa yang dibutuhkan oleh dunia kerja.

“Mahasiswa politeknik dituntut disiplin yang cukup ketat, agar mereka terbiasa dengan aturan-aturan yang diterapkan di dunia industri,” papar Agus.

Sekitar 80 persen lulusan politeknik bekerja di dunia Industri/usaha, 10 persen menjadi pegawai negeri sipil dan sisanya bekerja BUMN. Politeknik juga melakukan kerja sama dengan beberapa perusahaan yang langsung menampung kerja para lulusan.

Kemudahan mendapatkan pekerjaan juga dirasakan Yulilanti Indah Purnamaningrum, lulusan Politeknik Negeri Jakarta tahun 2011 jurusan teknik sipil. “Bahkan sebelum lulus pun kami sudah diminta langsung bekerja,” jelas Lee, panggilan akrabnya.

Meski begitu Lee memilih tidak mengambil tawaran bekerja tersebut karena akan melanjutkan studi ke jenjang S1 di luar negeri.

Politeknik menerima calon mahasiswa dari lulusan SMA dan sederajat. Seperti halnya universitas negeri, politeknik negeri juga puya seleksi nasional mahasiswa baru layaknya seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN). Seleksi masuk yang dinamakan ujian masuk politeknik negeri (UMPN) ini memungkinkan calon mahasiswa di seluruh Indonesia bisa memilih politeknik secara lintas daerah.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com