61 SMP di Surabaya Tak Bisa Selenggarakan UN Mandiri

SURABAYA, KOMPAS.com - Sebanyak 61 sekolah tingkat SLTP di Surabaya dipastikan tidak dapat menggelar Ujian Nasional (UN) secara mandiri Senin (23/4/2012) lusa, karena hingga kini belum memiliki akreditasi sebagai lembaga penyelenggara pendidikan atau terkendala masalah lain. Ratusan siswa ini pun terpaksa dititipkan untuk mengikuti UN di sekolah lain.

Kabid Pendidikan Dasar dan Menengah, Dispendik Surabaya, Eko Prasetyaningsih mengatakan, ratusan siswa dari 51 SMP dan 10 Madrasah Tsanawiyah itu akan disebar atau dimarger mengikuti UN di 342 sekolah SMP/MTS se-Surabaya.

"Mereka akan mengerjakan soal-soal ujian dengan hak dan fasilitas sama dengan peserta UN lainnya," kata Eko, Sabtu (21/4/2012).

Dari 51 SMP/MTS yang tidak dapat menggelar UN secara mandiri itu adalah SMP swasta Mardi Putera dan SMP Jaya Sakti. Sekitar 178 siswa di dua sekolah tersebut mengikuti UN di SMP Negeri 29 Surabaya.

"Merger pelaksanaan UN diperbolehkan, asal sesuai mekanisme dan aturan yang berlaku," tambahnya.

UN untuk SMP, MTs, dan SMPLB se-Jawa Timur tahun ini akan diikuti 588.000 siswa sejak Senin (23/4/2012) hingga Kamis (26/4/2012). Materi UN yang diujikan yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam. Siswa yang berhalangan dengan alasan tertentu atau tanpa alasan diberi kesempatan mengikuti UN susulan pada 30 April - 4 Mei 2012. Sementara untuk tingkat SD/MI/SDLB dijadwal pada 7-9 Mei 2012 sekaligus ujian susulan pada 14-16 Mei 2012.