Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembangkan Obat Herbal, Unisma Kerjasama dengan Beijing University

Kompas.com - 21/04/2012, 15:33 WIB
Yatimul Ainun

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan University of Beijing, Cina, untuk mengembangkan obat-obatan herbal di Indonesia. Selain pertukaran dosen dan mahasiswa, kerjasama juga meliputi muatan lokal yang akan dijadikan mata kuliah mahasiswa di FK Universitas Islam Malang (Unisma).

"Muatan lokal itu tentang obat-obatan herbal. Saat ini pun kami sudah melakukan penelitian tentang obat herbal, makanya kami bekerja sama dengan Univesitas Beijing," kata Dr.Hardadi Airlangga, dekan FK Unisma, dalam acara penandatangan Mou di Malang, Jawa Timur (21/4/12).

Penandatanganan MoU tersebut sebelumnya sudah dilakukan di Capital Medical Universtity Of Beijing Maret lalu.  Dalam penandatanganan di Malang dihadiri juga oleh perwakilan dari Hubei University, yakni Prof Fu Ping dan DR Sung Lie. Sementara dari Capital Medical Universtity Of Beijing diwakili oleh Prof Dong Zhe dan Prof wei Zian.

Hardadi berharap dari kerjasama ini FK Unisma bisa mendorong pengembangan tanaman obat di Indonesia.  "Kami sudah punya Rumah Sakit Islam yang siap menjadi sarana," katanya.

Sementara itu, perwakilan Kementrian Kesehatan RI, Indah Yuning, yang hadir dalam acara tersebut mengatakan menyambut baik langkah yang dilakukan Unisma. "Sampai saat ini Indonesia sudah punya 30 ribu tanaman obat tradisional. Hal itu sangat potensial kalau dikembangkan jadi obat herbal, apalagi Malang tanahnya sangat cocok ditanami tanaman obat," katanya.

Ditambahkan Indah, Pada 2012 ini, Kemenkes akan melakukan sertfikasi untuk dokter obat tradisional. "Saat ini baru ada 150 dokter," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com