Tekan Kecurangan UN, Pengawas Disilang Antar Sekolah

 PAMEKASAN, KOMPAS.com - Untuk menekan kecurangan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMP sederajat yang dimulai hari ini, Dinas Pendidikan Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, menerapkan sistem silang pengawas antar sekolah. Guru yang mengajar di sekolah SMP, disilang dengan guru pengajar MTs, baik negeri ataupun swasta.

Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kabupaten Pamekasan, Muhamamd Tarsun menjelaskan, sistem itu sudah dijalankan sejak UN tingkat SMA sederajat kemarin. Hasilnya cukup efektif untuk menghindari adanya kecurangan antar sekolah.

"Saya lihat tidak ada kecurangan yang dilakukan oleh pengawas ruangan. Sehingga sistem silang pengawas ini juga kami terapkan di UN tingkat SMP hari ini," terangnya.

Di Kabupaten Pamekasan, jumlah pengawas UN hari ini sebanyak 1.736, terdiri dari; 802 guru pengawas dari SMP dan 934 guru pengawas dari MTs. "Jumlah guru pengawas memang lebih banyak dari MTs, namun mereka juga kita silang pengawasan dengan MTs lainnya dan tidak harus silang antara MTs dan SMP," imbuh Tarsun.

Adapun jumlah siswa yang mengikuti UN hari ini berjumlah 14.604, terdiri dari 6.782 dari siswa SMP dan 7.822 dari siswa MTs, baik negeri ataupun swasta. Di hari pertama ini, belum ditemukan adanya siswa yang tidak mengikuti UN.