Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rektor Perbanas Dituntut Mundur

Kompas.com - 24/04/2012, 12:14 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Institut Perbanas berencana menggelar aksi unjuk rasa. Aksi tersebut sebagai wujud protes mereka terhadap jajaran kepemimpinan yang dinilai tidak transparan dalam mengelola kampus mereka.

Ketua BEM Institut Perbanas, Jaka Nurseptiandi mengatakan, aksi hari ini merupakan aksi lanjutan setelah beberapa waktu lalu para mahasiswa sempat melakukan aksi serupa. Dalam tuntutannya, para mahasiswa menuntut transparansi tata kelola kampus. Selain itu para pemimpin yang tidak kompeten diminta untuk mengundurkan diri.

"Pada aksi yang pertama, Rektor kabur karena tidak berani menghadapi mahasiswa. Pada saat bersamaan, Purek 1 dan Purek 2 telah menandatangani surat pengunduran diri," kata Jaka, kepada Kompas.com, Selasa (24/4/2012), di Jakarta.

Namun, sambung Jaka, sampai saat ini ternyata Purek 1, Purek 2, dan Rektor Instutut Perbanas belum juga menanggalkan jabatannya. Dijelaskannya, pokok permasalahan adalah ketika Rektor beserta jajarannya dinilai tidak mampu mengelola Institut Perbanas. Selain itu, pihak Rektorat juga dianggap sering menjual janji kosong, dan membuat aturan yang tidak dilandasi kesepakan bersama.

"Dan parahnya lagi, 1 program studi kelas international (ICP) telah dibubarkan. Janji tidak pernah ditepati, dan nasib mahasiswa ICP menjadi tidak jelas. Oleh karena itu, mahasiswa Perbanas menuntut Rektor beserta jajarannya untuk turun," tandasnya.

Sebagai informasi, mahasiswa Perbanas akan berkumpul di sekitar kampus pada siang ini. Selanjutnya mereka akan menuju Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), dan Komisi X DPR RI untuk menyampaikan aspirasinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com