Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Besar ITB Sebut UN Sesat

Kompas.com - 02/05/2012, 19:54 WIB
Didit Putra Erlangga Rahardjo

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Guru Besar Ilmu Matematika dari Institut Teknologi Bandung, Iwan Pranoto, menyebut ujian nasional yang dipraktikkan pemerintah saat ini adalah kebijakan yang keblinger. Bukannya mengajari para murid untuk menggunakan nalar atau akalnya, UN malah memaksa mereka menghafal.

"UN itu sesat!" seru Iwan dalam seminar yang diadakan dalam rangka Hardiknas di Gedung Indonesia Menggugat, Rabu (2/5/2012).

Dia pun menunjukkan contoh soal Matematika yang diujikan dalam UN. Iwan berpendapat, soal tersebut mustahil dikerjakan dalam waktu singkat kecuali menghafalkan rumus secara cepat yang diajarkan dalam sekolah atau bimbingan belajar.

Seharusnya, soal yang ditanyakan mengajak siswa untuk memahami masalah yang dihadapi. Kecenderungan tersebut tidak hanya terlihat di mata kuliah Matematika. Iwan menemui hal serupa di mata kuliah lain yang hanya bisa dijawab apabila menghafal.

"Menghafal adalah kegiatan bernalar paling rendah, biarkan itu ditangani komputer. Seharusnya yang didorong adalah bernalar yang tidak bisa dilakukan komputer," kata Iwan.

Dia pun mengungkapkan hasil riset yang dilakukan Massachusetts Institute of Technology dengan Harvard University yang menyebut dua kemampuan yang wajib dimiliki manusia masa depan adalah berpikir kompleks dan komunikasi.

Berpikir kompleks adalah kemampuan memecahkan masalah yang belum pernah dihadapi sebelumnya. Kesimpulan tersebut diambil barangkali karena ramalan bahwa permasalahan di masa mendatang bakal dinamis. Namun, yang dilakukan UN saat ini justru sebaliknya.

Menurut Iwan, siswa hanya dipaksa menghafal tanpa diberi kesempatan menggunakan akalnya untuk memecahkan sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau