Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PAUD Bisa Mengajarkan Keberagaman

Kompas.com - 03/05/2012, 17:14 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah anak berkebutuhan khusus di Indonesia terus meningkat, namun keberadaan sekolah inklusi atau sekolah yang memberi perlakuan sama pada anak normal dan berkebutuhan khusus masih sedikit, apalagi pada jenjang pendidikan usia dini (PAUD).

Menurut Sukiman, dari direktorat jenderal PAUD Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, program PAUD inklusi merupakan tujuan ideal pemerintah saat ini. "Kita memang sedang menuju ke arah sana. Pemerintah terus melakukan kajian, panduan, dan juga alokasi anggaran, termasuk melatih tenaga gurunya," katanya seusai acara peluncuran program kerjasama Fonterra dan Childfund untuk PAUD di Indonesia di Jakarta, Kamis (3/5).

Ia menambahkan saat ini pemerintah terus melakukan sosialisasi pentingnya akses pendidikan yang sama bagi anak berkebutuhan khusus. Namun, ia menilai yang terpenting adalah memberi pehamaman kepada para orangtua. "Yang utama adalah mengkondisikan para orangtua bahwa anak berkebutuhan khusus tidak menular dan tidak menghambat perkembangan anak yang normal, sehingga mereka tak perlu ragu membiarkan anaknya begaul dengan temannya yang berkebutuhan khusus," katanya.

Lebih lanjut Sukiman menjelaskan bahwa meski anak berkebutuhan khusus mungkin belum bisa menerima materi seperti anak lain tetapi mengikuti PAUD bisa menjadi ajang sosialisasi dengan teman sebayanya. "Kami himbau agar PAUD mau menerima anak berkebutuhan khusus. Dalam kehidupan selalu ada keragaman, justru dengan berbaur anak-anak yang normal bisa belajar untuk membantu yang lemah," katanya.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan mencanangkan tahun 2011-2015 sebagai gerakan nasional PAUD atau PAUDISASI. Selama periode tersebut terus dilakukan sosialisasi pentingnya pendidikan anak usia dini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com