Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa ITS Olah Binahong Menjadi Keripik

Kompas.com - 08/05/2012, 11:08 WIB

Kompas.com - Tanaman Binahong yang lebih dikenal sebagai tanaman obat, diolah oleh sejumlah mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) menjadi keripik yang memiliki nilai ekonomi. Program kreativitas mahasiswa ITS ini dikerjakan bekerja sama dengan masyarakat Desa Pandian, Kota Sumenep, Madura.

Kendati di Desa Pandian tanaman binahong cukup melimpah, namun belum dimanfaatkan secara maksimal. Bahkan pada tahun lalu tanaman ini banyak yang dibuang secara percuma karena terserang hama ulat.

Melihat keadaan itu, kelima mahasiswa ITS yang berasal dari jurusan Teknik Kimia yang terdiri dari Jannatun, Irma, Ugink Mida dan Mafa ini membuat keripik yang berasal dari daun binahong. Selain pembuatannya yang mudah, bahan baku yang dibutuhkan pun juga tersedia melimpah di Desa Pandian.

Ide tersebut disusun menjadi sebuah proposal yang diberi judul ‘PEDE Melalui POKER’ yang memiliki kepanjangan Pemberdayaan Ibu-ibu PKK Desa Pandian Melalui Produksi Keripik Binahong.

Ide tersebut akhirnya mendapat respon yang positif dari pihak Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) dan masyarakat desa Pandian, sehingga pada tanggal 6-8 April 2012 ide ini dapat terealisasi menjadi kegiatan yang dilaksanakan di Desa Pandian, Kota Sumenep, Madura.

“Kami mencoba membuka wawasan masyarakat di desa tersebut bahwa tanaman binahong dapat dijadikan sebagai keripik sehingga bisa menambah pendapatan yang jika dapat dikelola dengan baik maka akan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan dapat menjadi makanan khas Kota Sumenep," kata Jannatun, selaku ketua program ini.

Selain itu, untuk menarik antusias peserta program ini yang merupakan ibu-ibu PKK, diadakan juga lomba kreasi keripik daun binahong yang diikuti oleh enam tim ibu-ibu PKK sehingga mereka bisa menunjukkan kekreatifan dalam mengkreasikan pembuatan keripik binahong.

(Tribunnews/Irma/Cahaya)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com