Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

30.000 Beasiswa Bidik Misi Khusus untuk PTN

Kompas.com - 10/05/2012, 06:25 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyediakan 30.000 kuota Bidik Misi untuk 2012 khusus untuk perguruan tinggi negeri yang dikelola oleh Kemendikbud. Adapun Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri  ataupun Universitas Islam Negeri  yang berada di bawah pengelolaan Kementerian Agama tidak mendapatkan jatah Bidik Misi tersebut.

Ketua Panitia Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2012 Akhmaloka mengatakan, pemberian beasiswa Bidik Misi itu sejalan dengan jiwa penerimaan mahasiswa baru perguruan tinggi negeri (PTN) tahun ini. Melalui progam ini, Kemdikbud menginginkan perluasan aksebilitas pelayanan pendidikan yang dikhususkan pada akses masuk perguruan tinggi bagi siswa yang kurang mampu secara ekonomi.

"Tahun ini ada penambahan kuota Bidik Misi sebanyak 30.000. Akan tetapi, ini khusus untuk PTN yang berada di bawah Kemdikbud," kata Akhmaloka di Gedung Kemdikbud, Jakarta, Rabu (9/5/2012).

Rektor ITB ini mengimbau agar calon peserta beasiswa Bidik Misi terlebih dahulu mempelajari prosedur pendaftaran Bidik Misi melalui laman bidikmisi.dikti.go.id. "Nanti calon peserta bidik misi yang dinyatakan memenuhi persyaratan oleh Dirjen Dikti akan memperoleh pin untuk mendaftar SNMPTN jalur ujian tertulis, tanpa harus membayar biaya ujian," kata Akhmaloka.

Secara bersamaan, Sekretaris Umum Panitia SNMPTN 2012 Rochmat Wahab menambahkan, pin yang diperoleh pendaftar Bidik Misi dapat digunakan untuk mendaftar di tiga jalur sekaligus, yakni jalur undangan, jalur ujian tertulis, dan jalur ujian mandiri. "Jadi prosesnya dipermudah, tidak perlu daftar lagi untuk ujian yang berbeda," kata Rektor Universitas Negeri Yogyakarta itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com