Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malaysia Pelajari Cara SMK

Kompas.com - 14/05/2012, 07:41 WIB

Bandung, Kompas — Pemerintah, lembaga pendidikan, dan perusahaan Malaysia meminati perkembangan SMK di Indonesia. Selain mempelajari proses pendidikan SMK yang menghasilkan tenaga terdidik dan terampil, tawaran kerja sama pendidikan dan tenaga kerja pun deras.

Tingginya minat Malaysia itu diungkapkan sejumlah pemimpin SMK di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (12/5/2012). Perhatian Malaysia mulai dari bidang teknik, teknologi komunikasi dan informasi, pariwisata, hingga seni budaya.

Ontohari, Kepala SMKN 10 Bandung, mengatakan, kunjungan ke sekolah berbasis program keahlian seni dan budaya ini dilakukan Kementerian Pendidikan Malaysia hingga perusahaan pariwisata. Ada keinginan Pemerintah Malaysia mempelajari kemampuan SMK di Indonesia yang bisa berkembang meskipun fasilitas pendidikan terbatas.

”Fasilitas pendidikan di Malaysia lebih baik. Namun, kreativitas di Indonesia jauh lebih berkembang. Daya juang sekolah, guru, dan siswa di SMK kami serta kreativitas berkesenian yang tinggi ternyata dipelajari agar bisa diterapkan di lembaga pendidikan di Malaysia,” ujar Ontohari.

Sekolah dengan program keahlian seni kerawitan, tari tradisional, teater, dan musik akan digandeng perusahaan pariwisata di Malaysia. Tujuannya, bisa mempertunjukkan seni budaya tradisional Indonesia.

Perusahaan yang berkunjung ke SMKN 10 Bandung sudah menawarkan kerja sama agar menunjukkan seni tradisional Jawa Barat di panggung budaya di Pulau Genting.

”Kami sebagai lembaga pendidikan menyambut baik ajakan ini. Dengan cara ini, barangkali kesalahpahaman Indonesia-Malaysia, terutama dalam kasus caplok-mencaplok budaya tak terjadi lagi,” ujar Ontohari.

Sementara itu, SMKN 12 Bandung yang mempunyai program keahlian dalam industri manufaktur pesawat terbang mendapat tawaran kerja sama dari perusahaan pendidikan dan penerbangan di Malaysia. Itu untuk membantu siswa mendapat lisensi mekanik yang dapat mengangkat nilai tawar lulusan SMK saat bekerja di industri penerbangan, baik dalam industri manufaktur maupun pemeliharaan pesawat terbang.

Selama ini, siswa kesulitan mengantongi lisensi, di antaranya wajib bekerja enam bulan di perusahaan penerbangan.

Magang kerja di Malaysia

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com