Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/06/2012, 12:08 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI), Rhenald Kasali, mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk segera menindaklanjuti dugaan korupsi yang terjadi di dunia pendidikan. Salah satunya dugaan korupsi yang terjadi di kampus UI yang menyeret nama Rektor Gumilar R Somantri.

Dikatakan Rhenald, KPK sejatinya tidak hanya tertarik pada dugaan korupsi di ranah politik. Sebagai pilar penentu masa depan, pendidikan juga merupakan sektor penting yang harus dilindungi dari praktik tercela itu.

"KPK tidak boleh lambat, jangan hanya tertarik pada politik, tapi juga korupsi di ranah pendidikan, ini masa depan bangsa dan banyak kasus seperti ini," kata Rhenald di gedung KPK, Jakarta, Selasa (5/6/2012).

Dijelaskan olehnya, dugaan kasus korupsi yang terjadi di UI sampai saat ini semakin mengerucut dan mengarah pada Rektor UI. Tindakan tegas perlu segera dilakukan untuk memberikan contoh agar tidak kembali dilakukan di kemudian hari.

Lebih jauh, kata dia, para guru besar di lingkungan UI telah sejak lama mencium kejanggalan di berbagai hal. Yang paling kentara adalah mengenai sulitnya mengakses laporan keuangan UI karena rektor yang menjabat mengatur sedemikian rupa agar informasi yang terkait dengan keuangan di UI hanya dapat diakses oleh segelintir orang.

"Tak ada orang yang terlibat korupsi itu menerima, semua menyangkal. Para guru besar merasakan ada kejanggalan, karenanya harus kami laporkan agar menjadi contoh," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, gerakan Save UI bersama Dewan Guru Besar UI dan Indonesia Corruption Watch (ICW) siang ini mendatangi gedung KPK. Tujuannya adalah untuk mendesak KPK agar segera menindaklanjuti dugaan korupsi di kampus kenamaan itu.

Rektor UI, Gumilar R Somantri dituding melakukan tindakan korupsi. Hal itu berdasarkan hasil penelusuran Save UI bersama ICW yang menemukan sejumlah kejanggalan pada laporan keuangan UI, tiket perjalanan, dan penggunaan dana hibah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com