Semangat Konservasi di Universitas Negeri Semarang

SEMARANG, KOMPAS.com -- Rektor Universitas Negeri Semarang Prof Dr Sudijono Satroatmodjo mengemukakan, sejak mendeklarasikan diri sebagai universitas konservasi tahun 2010, hingga kini Universitas Negeri Semarang (Unnes) tetap konsisten menjalankan semangat konservasi di kampus.

"Sivitas akademika dan tenaga kependidikan sepakat bulat bahwa dalam melaksanakan tri dharma perguruan tinggi, Unnes senantiasa menjalankan setiap darmanya berdasarkan prinsip perlindungan, pengawetan, dan pemanfaatan secara lestari dan bijak sumber daya alam serta menjunjung tinggi warisan nilai budaya bangsa," tutur Sudijono, Selasa (5/6/2012) di Semarang, Jawa Tengah, saat memberikan sambutan pada upacara penganugerahan gelar doktor honoris causa kepada Menko Kesra Agung Laksono.

Ia mengatakan, semangat konservasi bagi Unnes bukanlah semata tindakan, melainkan lebih dari itu, yakni merupakan tata nilai dan menjadi roh dalam setiap tindakan. Oleh karena itu, Sudijono menyampaikan apresiasi terhadap orasi ilmiah yang disampaikan Agung Laksono, yang menekankan pentingnya pendidikan sebagai penopang peningkatan daya saing dan pengembangan karakter bangsa.

"Pikiran ini tentu selaras dan sangat relevan dengan keberadaan Unnes sebagai perguruan tinggi tenaga kependidikan, tempat para calon guru ditempa. Kita juga menyimak, Bapak Agung Laksono menyampaikan masalah-masalah yang dapat menjadi ancaman besar bagi kita pada masa mendatang, seperti krisis sumber energi, kelangkaan bahan pangan dan air bersih sebagai dampak dari degrasi lingkungan," paparnya.

Apa yang disampaikan Agung dalam orasinya, menurut Sudijono, juga sangat relevan dengan komitmen dan jati diri Unnes sebagai universitas konservasi.