Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unibraw Bergerilya Cari Calon Mahasiswa Difabel

Kompas.com - 14/06/2012, 10:00 WIB

Kompas.com - Program Pusat Studi dan Layanan Disabilitas (PSLD) Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, terus ’bergerilya’ mencari calon mahasiswa difabel ke beberapa Sekolah Luar Biasa dan Yayasan Penyandang Anak Cacat di berbagai daerah.
    
Ketua PSLD Universitas Brawijaya (UB) Fadillah Putra, mengatakan, dari kuota yang disediakan untuk calon mahasiswa difabel sebanyak 20-25 kursi tersebut, baru terisi 12 kursi.

"Karena belum terpenuhinya kuota ini, kami secara kontinyu harus jemput bola ke sekolah-sekolah luar biasa (SLB) maupun Yayasan Penyandang Anak Cacat (YPAC) di berbagai daerah. Ternyata banyak SLB maupun yayasan yang tidak tahu adanya jalur khusus difabel di UB," tegasnya, Kamis (14/6).

Meski proses tes tulis melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) sudah selesai, namun pendaftaran untuk mahasiswa difabel tersebut masih dibuka dan akan ditutup 21 Juni mendatang. Oleh karena itu, katanya, pihaknya terus bergerilya ke SLB-SLB maupun YPAC agar mereka tahu bahwa UB menerima mahasiswa penyandang difabel dan mereka juga segera mendaftarkan diri.  

Ia mengakui, untuk memenuhi kuota 20-25 mahasiswa difabel tersebut memang tidak mudah, namun PSLD akan terus proaktif "bergerilya" ke SLB, YPAC atau SMA yang memiliki siswa difabel.
    
Pemenuhan kuota mahasiswa tersebut, kata Fadillah, dilakukan dengan melakukan seleksi sendiri. Jika memenuhi persyaratan, maka mereka bisa kuliah di UB dan diupayakan bisa mendapatkan beasiswa secara penuh.
    
Lebih lanjut Fadillah mengatakan, selama ini akses bagi penyandang cacat memang sangat minim, apalagi untuk menempuh pendidikan jenjang perguruan tinggi. Bahkan, sampai sekarang pun persentase penyandang cacat yang melanjutkan pendidikan tingginya baru mencapai 0,05 persen dari seluruh jumlah mahasiswa di Tanah Air.
    
"Kami berharap ke depan tidak ada diskriminasi lagi terhadap para penyandang cacat ini. Kalau mereka mampu kenapa tidak kita fasilitasi dalam menyelesaikan pendidikan tingginya," tegas Fadillah. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com