Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melanie Subono Kecam Pernyataan Ketua Satgas TKI

Kompas.com - 14/06/2012, 18:50 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Melanie Subono ikut mengecam penyataan Ketua Satgas TKI Maftuh Basyumi yang menyebut kekerasan kepada TKI di luar negeri karena sikap TKI.

Melani membuka petisi untuk memrotes pernyataan Maftuh sejak Rabu (13/6/2012) dini hari melalui internet di www.change.org/supportimastati.

"Siapa pun, orang biasa sampai pejabat enggak pantes ngomong begitu. Apalagi ini ketua Satgas TKI sendiri, yang seharusnya jadi tempat TKI berlindung," kata Melanie saat jumpa pers di Jakarta, Kamis (14/6/2012).

Seperti diberitakan sebelumnya, Maftuh mengatakan bahwa kekerasan yang dialami pekerja migran banyak terjadi karena bersumber dari sikap dan perilaku pekerja migran itu sendiri, khususnya perempuan pekerja migran. Mereka, antara lain, bersikap genit, nakal, dan melakukan pergaulan bebas selama di luar negeri.

Pernyataan itu diucapkan Maftuh saat acara "Sosialisasi Satgas Penanganan Kasus WNI/TKI yang Terancam Hukuman Mati tentang Penyempurnaan Proses Penyediaan dan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia" di Hotel Borobudur pada 29 Mei 2012.

Melanie membuka petisi tersebut juga untuk mendukung salah satu tenaga kerja wanita asal Majalengka, Imas Tati (23) yang mengalami tindak kekerasan dari majikannya saat bekerja di Kuwait. Hatinya tergerak setelah membaca pemberitaan diberbagai media dan setelah berbicara langsung dengan Imas.

Imas, yang juga hadir dalam jumpa pers tersebut menyatakan sakit hati terhadap pernyataan Maftuh.

"Sakit banget bapak yang terhormat bilang seperti itu. Saya dan teman-teman enggak seperti itu karena ngalamin sendiri. Perlakuan mereka (majikan) memang bener-bener enggak manusiawi," terang Imas.

Melanie yang telah menjadi aktivis membela Hak Asasi Manusia lebih dari lima tahun itu berharap petisi tersebut sampai di telinga Maftuh dan pemerintah untuk segera ditindaklanjuti dalam bentuk nyata. Ia berharap Maftuh juga meminta maaf atas pernyataannya yang telah menyakiti perempuan.

"Mau berapa ribu tanda tangan yang kita kumpulin yang penting sampai ke kuping bapaknya. Bapak mulutnya salah, bapak harusnya minta maaf," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com