Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ujian Mandiri Bersama

Kompas.com - 20/06/2012, 02:24 WIB

Jakarta, Kompas - Ujian mandiri yang ditetapkan maksimal 40 persen dan menjadi kewenangan masing-masing perguruan tinggi negeri diusulkan dilakukan bersama-sama tahun 2013. Ujian mandiri bersama ini untuk menggantikan seleksi masuk jalur tulis yang bakal dihapus.

”Ada permintaan pemerintah agar SNMPTN yang minimal 60 persen itu diubah menjadi jalur undangan saja. Jika sepakat, ada keinginan tetap ada ujian masuk PTN tertulis yang bersifat bersama-sama,” kata Akhmaloka, Ketua Bidang Penerimaan Mahasiswa Baru Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia, di Bandung, Jawa Barat, dihubungi dari Jakarta, Selasa (19/6).

Secara terpisah, Idrus Paturusi, Ketua Majelis Rektor PTN Indonesia, mengatakan, pihaknya akan mengajak 61 PTN yang terlibat dalam SNMPTN jalur tulis dan undangan tahun ini untuk mengalihkan ujian jalur mandiri menjadi ujian tulis bersama. ”Apakah semua kuota jalur mandiri atau sebagian, terserah tiap PTN. Namun, ada keinginan ada kebersamaan PTN menggelar ujian tulis yang memudahkan masyarakat,” kata Idrus yang juga Rektor Universitas Hasanuddin.

Sebelumnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan didukung Komisi X DPR sepakat membebaskan biaya pendaftaran SNMPTN mulai tahun 2013. Namun, pemerintah menghendaki SNMPTN undangan saja yang selama ini dikenal sebagai jalur bagi siswa berprestasi di SMA sederajat pada tahun 2013.

Adapun ujian mandiri dikelola setiap PTN lewat berbagai jalur. Kuota maksimalnya 40 persen. Ada yang dilaksanakan tanpa tes, ada yang tes tertulis. Pada ujian mandiri, peserta tak bisa memilih PTN lintas daerah, kecuali ujian mandiri yang dilakukan gabungan beberapa PTN.

Bagi peserta yang mampu secara ekonomi, mereka banyak pilihan ikut jalur mandiri. Sebaliknya, siswa miskin kian tertutup peluangnya. Apalagi SNMPTN undangan hanya bisa diikuti siswa yang direkomendasikan sekolah dan berprestasi.

”Kami tak ingin menyulitkan karena itu akan tetap ada ujian tulis bersama. Apa namanya SNMPTN jalur tulis atau berubah, perlu dibahas lagi,” ujar Akhmaloka yang juga Rektor ITB.

Catatan Kompas, pengalihan SNMPTN lewat jalur undangan saja tak disambut baik sekolah. E Baskoro Poedjinoegroho, pembina Kolose Kanisius, mengatakan, meningkatnya kuota SNMPTN jalur undangan ini mesti diwaspadai adanya potensi kecurangan penilaian oleh sekolah. Apalagi ada keinginan pemerintah memperhitungkan nilai UN.

Dua tahun terakhir, SNMPTN jalur undangan tak memenuhi kuota. Tahun 2012, sisa 4.928 kursi dari kuota 58.329 di 61 PTN. Adapun tahun 2011 tersisa 10.561 kursi dari total kuota 57.267 kursi di 58 PTN. (ELN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com